Tujuh Perpustakaan di Buleleng Mendapat Akreditasi A dari Tim Asesor Perpurnas RI
Buleleng-kabarbalihits
Tim Asesor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melakukan visitasi terhadap enam perpustakaan sekolah tingkat SD, SMP, serta SMA/SMK dan Perpustakaan yang dikelola Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng. Visitasi yang berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 2024 ini menilai bahwa ketujuh perpustakaan tersebut telah memenuhi standar nasional dan terakreditasi A.
Dipimpin oleh Renda Khris Ardhi dari Direktorat Standarisasi dan Akreditasi Perpusnas, tim asesor mengapresiasi pemenuhan sarana prasarana dan peningkatan minat baca siswa serta masyarakat khususnya di Kabupaten Buleleng.
Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini, pada Senin (3/6) mengatakan bahwa maksud kedatangan Perpusnas RI ke Buleleng adalah untuk penilaian akreditasi perpustakaan. Dimana pada empat tahun lalu sudah sempat mendaftar dan masa berlakunya sudah habis. Namun, tahun ini DAPD Buleleng kembali mencoba untuk meningkatkan akreditasi dari B ke A yang tiada lain dengan maksud meningkatkan kepercayaan pemustaka terhadap kinerja perpustakaan serta menjamin konsistensi kualitas kegiatan perpustakaan.
“Astungkara, berkat kerja keras rekan-rekan di DAPD serta semangat pimpinan dan warga sekolah, perpustakaan yang kita kelola secara sinergis rata-rata mendapat nilai di atas 91, dinyatakan telah memenuhi standar nasional dan terakreditasi A,” ungkapnya.
Mantan Kabag Kesra Setda Buleleng ini menegaskan bahwa meski sudah berstandar nasional dan terakreditasi A, pengelola perpustakaan harus terus berinovasi untuk mewujudkan perpustakaan sebagai pusat literasi di era digital. Dari visitasi yang dilakukan, tim asesor memberikan nilai 91,24 untuk Perpustakaan DAPD, nilai 91,10 untuk Perpustakaan SDN 4 Sumberkima, nilai 91,28 untuk SMPN 1 Seririt, nilai 94,82 untuk SMPN 1 Banjar, nilai 94,73 untuk SMPN 2 Singaraja, nilai 91,08 untuk SMPN 1 Sukasada, dan nilai 95,14 untuk Perpustakaan SMAN 3 Singaraja. Namun, sebagai caratan bahwa hampir seluruh perpustakaan dinilai masih kurang sosialisasi.
Kadis Era berharap evaluasi ini menjadi masukan konstruktif sekaligus motivasi bagi DAPD Buleleng dalam mengelola, membina, dan mengembangkan perpustakaan sesuai dengan komitmen pimpinan untuk mewujudkan perpustakaan sebagai pusat literasi dan salah satu ikon Kota Pendidikan di Kabupaten Buleleng. Karena, dalam penilaian ini terdapat sembilan komponen yaitu kebijakan, sarana prasarana, layanan, SDM perpustakaan, anggaran, pelaksanaan kegiatan, inovasi, perkembangan perpustakaan, dan indeks peningkatan literasi.
Selain itu, Tim Asesor RI juga mencatat hal penting dalam pengelolaan perpustakaan kedepannya, diantaranya perlunya peningkatan dalam pengadaan koleksi, area baca, tenaga pustakawan, serta eksplorasi inovasi. “Kita berharap semoga perpustakaan kami menjadi lebih baik dan terus berbenah, semoga kegiatan ini menjadi motivasi bagi perpustakaan lain sehingga semuanya terakreditasi,” imbuhnya.
Ke depannya, DAPD Buleleng berkomitmen untuk meningkatkan perpustakaan berbasis digital guna menarik pengunjung dan meningkatkan TGM dan IPLM Kabupaten Buleleng.(r)