PertaLife Insurance Peduli Lingkungan di Bali, Selamatkan Bumi Dari Bahaya Global Boiling Melalui Eco Enzyme
Badung-kabarbalihits
Setelah sebelumnya PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) memberikan jaminan asuransi personal accident kepada ratusan guru di Bali melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kini PertaLife Insurance melaksanakan program CSR pemberdayaan lingkungan yang bertajuk ‘Selamatkan Bumi Dari Bahaya Global Boiling Melalui Eco Enzyme di Pulau Dewata’.
Kegiatan yang berlangsung di Shelter Kebencanaan Arjuna, Pantai Seminyak-Kuta, Badung, Jumat, (17/5/2024) dihadiri Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W. Hadi, Ketua Pengelola Pantai Seminyak I Komang Rudita Hartawan, Ketua Bidang Pendidikan dan Sosialisasi Eco Enzyme Nusantara Bali, Yulia Mallo, Kabag Administrasi Pembangunan, Sekretariat Daerah Kabupaten Badung, A.A Putri Mas Agung, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLHK Kabupaten Badung, Ni Wayan Gandem.
Kegiatan ini diisi dengan pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Desa Adat Seminyak memproduksi Eco Enzyme dalam upaya mengurangi Global Boiling, dan penuangan larutan Eco Enzyme ke aliran limbah.
Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W. Hadi menjelaskan, dipilihnya Pantai Seminyak sebagai tempat pelaksanaan program CSR pemberdayaan lingkungan, karena dipandang Pantai Seminyak sebagai salah satu tempat tujuan wisatawan mancanegara, sehingga kegiatan ini menjadi ekspose yang baik terkait kepedulian PertaLife Insurance terhadap lingkungan. Juga, bahan pembuatan Eco Enzyme mudah didapatkan karena banyaknya limbah buah dari hotel-hotel.
“prosesnya adalah, limbah buah-buah itu difermentasikan, kemudian jadi Eco Enzyme yang akan jadi bahan-bahan digunakan kebutuhan rumah tangga,” jelasnya.
Disebut pelatihan yang diberikan merupakan langkah penting bagi Perusahaan dan masyarakat bersama-sama dalam menggalang dukungan untuk mempercepat adopsi Eco Enzyme sebagai bagian dari solusi masalah lingkungan, dan diharapkan semakin dapat berkontribusi secara nyata dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkat perekonomian.
Dengan upaya melibatkan ibu-ibu PKK Desa Adat Seminyak khususnya, diharapkan selain berdaya guna dalam menjaga lingkungan, juga memberikan tambahan penghasilan dengan memproduksi Eco Enzyme dari limbah aneka jenis buah.
Sebelumnya pelatihan Eco Enzyme telah berlangsung sejak 21 Maret 2024 sampai 17 Mei 2024, diadakan di Banjar Sawangan, Banjar Bualu, Banjar Permata, Sekolah Al-Azhar Tuban, Sekolah Prima Udayana Siligita, dan terakhir di Banjar Seminyak.
Sementara Ketua Bidang Pendidikan dan Sosialisasi Eco Enzyme Nusantara Bali Yulia Mallo mengatakan, sekitar 20 liter cairan Eco Enzym dituangkan ke aliran limbah menuju pantai. Untuk menghilangkan bau tak sedap dari aliran limbah disebut tidak cukup dilakukan hanya sekali.
“jadi sebenarnya Eco Enzyme itu kalau untuk air mengalir tidak ada hitungannya, jadi kita bisa menuangkan sebanyak-banyaknya, tapi kalau Danau itu harus ada hitungannya,” kata Yuli.
Dampak dari Eco Enzyme yang telah dituangkan dan mengalir hingga ke laut tidak berbahaya, justru dikatakan organisme kecil di laut seperti plankton akan tumbuh kembali.
Dipaparkan dalam pembuatan Eco Enzym dibutuhkan beberapa komponen dengan perbandingan baku 1:3:10, seperti air 10 Ml/liter, molase (gula) 100 gram, limbah buah (kulit buah) 300 gram. Kemudian ketiga bahan dijadikan satu dalam satu wadah plastik, dan tidak disarankan menggunakan wadah kaca atau logam karena pada bulan pertama akan menghasilkan gas, kemudian ditutup rapat minimal selama 3 bulan.
Larutan Eco Enzyme memiliki banyak manfaat untuk alam dan manusia, diantaranya bisa dijadikan pupuk alami menyuburkan tanah, sebagai filter udara, filter air, juga dapat menurunkan efek rumah kaca. Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga dapat dibuat produk turunan, seperti sabun, detergen, pembersih lantai, bahkan dipercaya dapat mengobati luka bakar dan gatal. (kbh1)