‘Joged Jaruh’ Meresahkan, Fakultas Pendidikan UNHI Gelar Seminar Nasional
Denpasar-kabarbalihits
Viralnya pementasan kesenian joged bumbung yang tidak layak dipertontonkan, sempat menjadi sorotan publik dan membuat gerah bagi pelaku seni lainnya di Bali. Atas keresahan tersebut Fakultas Pendidikan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) berinisiatif untuk melakukan diskusi dengan menggelar Seminar Nasional & Call for Paper, di Aula Rektorat Indra Prasta, UNHI Denpasar, Sabtu, (27/4/2024).
Seminar dengan mengusung tema Etika Tontonan Edukatif Dalam Kesenian dibuka secara resmi oleh Rektor UNHI Denpasar, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S., yang berlangsung secara daring dan luring. Seminar menghadirkan Dirjen Bimas Hindu RI, Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si sebagai Keynote speaker, turut mengundang narasumber lain diantaranya dari pengamat seni Prof. Dr. Ida Bagus Gde Yudha Triguna, M.S, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiarta, S.Skar., M.Hum, pakar Pendidikan Prof. Dr. I Nengah Bawa Atmaja, MA., pelaku seni Komang Dedi Diana, S,Sn., dan dimoderatori oleh Dr. Drs I Gusti Ketut Widiana.
Menurut Rektor UNHI Denpasar, Prof. Made Damriyasa, diskusi ini sengaja digelar agar mendapatkan solusi dan melahirkan regulasi dalam menyikapi fenomena ‘Joged Jaruh’ yang dipentaskan di ruang publik. Dengan adanya regulasi, dipandang kesakralan dan kesucian dari seni budaya di Bali bisa tetap terjaga.
“membuat regulasi kedepan supaya kesucian kesakralan dari seni budaya kita miliki bisa terjaga, itu yang melatarbelakangi,” kata Rektor UNHI.
Juga dinilai, solusi yang dihasilkan agar tidak jauh dari pakem etika berkesenian. Diharapkan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Bali nantinya berdasarkan kajian dari diskusi ini.
“jadi ini salah satu model kebijakan yang disusun berbasis ilmiah, tidak ujug-ujug muncul kebijakan tanpa ada kajian, tanpa ada seminar yang dilakukan oleh akademisi,” jelasnya.
Sementara Dekan Fakultas Pendidikan UNHI, Prof. Dr. Drs. Wayan Paramartha, SH., M.Pd. mengatakan, seminar ini dilatarbelakangi atas beredarnya video ‘Joged Jaruh’ di media sosial yang dapat berdampak negatif terhadap generasi muda. Maka, Fakultas Pendidikan UNHI yang memiliki prodi seni tergerak untuk melaksanakan Seminar Nasional dengan melibatkan para pelaku seni, dan para pakar seni di Bali untuk berdiskusi sekaligus memberikan edukasi berupa tontonan mendidik kepada generasi muda, khususnya di Bali.
“ini supaya tidak kebablasan nanti, bukan berarti menghakimi para seniman sendiri yang berkreasi tetapi paling tidak memberikan suatu tontonan yang sifatnya mendidik generasi muda,” ucapnya.
Tidak hanya pelaku seni diminta memberikan tontonan yang mendidik, namun terpenting bagi penikmat konten untuk memilah konten yang layak ditonton pada platform video.
“mana yang patut ditampilkan mana sebenarnya yang tidak harus kita tampilkan, ini perlu suatu regulasi, regulasi harus kita tegaskan kaitannya untuk tidak terjadinya tontonan seperti ini,” ujarnya.
Dalam pengawasan pun disebut tidak bisa dilakukan secara pribadi, seluruh pihak turut bertanggung jawab untuk saling mengingatkan terkait konten tidak mendidik yang tersebar di media sosial, khususnya pada unsur seni budaya di Bali.
Seminar ini diharapkan bukan dari akhir sebuah perbincangan namun menjadi awal dari upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan etika dalam kesenian edukatif.
“semoga ide-ide dan gagasan yang terlahir dari diskusi ini dapat diterapkan secara nyata dalam praktek kesenian yang membawa dampak positif bagi masyarakat,” harapnya.
Ketua Panitia Dr. I Nyoman Winyana, S.Skar., M.Si juga berharap, hasil dari diskusi ini dapat berimplikasi pada naskah-naskah yang didapat baik dari pengamat maupun tulisan dari masyarakat, nantinya akan dikelola dan dijadikan sebuah produk berupa buku.
Tidak hanya seniman dan akademisi, seminar yang digelar sehari ini juga diikuti oleh para mahasiswa dan siswa siswi SMA/SMK di Denpasar. (kbh1)