Mahasiswa Warmadewa International Program Batch 15 Kunjungi Pasar Badung, Tingkatkan Wawasan Budaya Bali
Denpasar-kabarbalihits
Suasana ceria terlihat di Pasar Badung ketika 50 mahasiswa dari Warmadewa International Program (WIP) Batch 15 berkunjung sebagai bagian dari rangkaian workshop dan praktek perjalanan mereka. Mahasiswa internasional ini berasal dari 9 negara berbeda, dengan Jerman menjadi negara dengan jumlah terbanyak, diikuti oleh Belanda, dan Perancis.
Kunjungan ke Pasar Badung ini tidak hanya sebagai bentuk praktek perjalanan, namun juga untuk memperdalam pemahaman mereka tentang budaya dan adat Bali. Melalui interaksi langsung dengan pedagang di pasar, mahasiswa dapat menemukan keunikan dan keanekaragaman budaya yang ada di Pulau Dewata.
“Kami melihat sesuatu yang luar biasa di Pasar Badung ini. Tidak hanya produk jualan, tapi juga budaya dan kehidupan pasar tradisional di Bali,” ungkap Carlos Ayvaz, salah satu mahasiswa internasional.
“Mengunjungi pasar tradisional menjadi pengalaman berharga bagi kami. Kami dapat melihat berbagai kegiatan dagang dari daging, buah-buahan, hingga pakaian adat,” kata Mohamed Salim, mahasiswa internasional lainnya.
Meskipun berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, mahasiswa-mahasiswa ini menunjukkan kolaborasi yang baik. Mereka berbagi pengetahuan, pengalaman, dan budaya mereka dengan mahasiswa lokal dari Fakultas Sastra Unwar yang juga ikut dalam kegiatan ini.
Salah satu tim WIP Batch 15, Anak Agung Istri Manik Warmadewi, S.S.,M.Hum, menjelaskan tujuan dari excursion ke Pasar Badung ini. “Kami ingin mahasiswa internasional memahami kehidupan dan situasi pasar lokal di Bali. Selain itu, kami juga mengundang siswa SMA yang ada di Denpasar untuk berpartisipasi agar mereka bisa mengenal kehidupan kampus di Warmadewa,” ungkap Agung Manik.
Waka Kesiswaan dan Humas SMAN 9 Denpasar, Madonna Susida Ramayanti saat mendampingi para siswanya juga menyambut baik kegiatan ini. Baginya, ini adalah kesempatan bagi siswa SMAN 9 untuk bertukar budaya, informasi, dan berlatih bahasa Inggris secara terapan.
Kunjungan ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara institusi pendidikan dan masyarakat dalam memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi mahasiswa, baik lokal maupun internasional, untuk memahami dan menghargai keanekaragaman budaya yang ada di Bali.(kbh2)
