October 14, 2024
Daerah Politik

Wacana Koalisi Merah-Kuning Kian Santer, Anom Gumanti “Kuda Hitam” Di Pilkada Badung?

Badung – kabarbalihits

Dinamika Politik di Kabupaten Badung sangat dinamis. Selain sejumlah asumsi yang muncul, partai politik yang memperoleh kursi diparlemen Kabupaten Badung juga mulai melakukan manuver politik. Tak hanya wacana koalisi Merah-Kuning dalam Pilkada Badung yang Kembali dimunculkan. Bahkan, nama I Gusti Anom Gumanti yang kini menjadi Ketua Fraski PDI Perjuangan di DPRD Badung diyakini memiliki kans besar atau sebagai kuda hitam (black horse) disandingkan dengan I Wayan Suyasa yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai Golkar Badung.

Anom Gumanti yang dihubungi, Selasa (2/4) mengatakan, pihaknya mengakui sudah ada sejumlah nama yang muncul dari tokoh-tokoh PDI Perjuangan untuk disandingkan ikut dalam Pilkada Badung termasuk dirinya, namun hal tersebut merupakan aspirasi dari masyarakat dan dari pihak partai sendiri belum menunjuk sebuah nama atau pun paket. “Kami sebagai kader partai akan senantiasa tegak lurus terhadap instruksi DPP Partai. Saya ini ikut dalam organisasi PDI Perjuangan. Tentu, apapun tugas yang diberikan kepada saya, selaku kader saya selalu siap tegak lurus terhadap aturan partai. Mengenai aspirasi yang berkembang ada yang menggadang -gadang, itu silahkan saja dan merupakan penilaian masyarakat Badung. Baik yang ada di oragnisasi masyarakat maupun lembaga DPRD maupun dikonstituen,”ungkapnya.

Lebih lanjut politisi tiga periode di DPRD Badung ini mengatakan, pihaknya memberikan kesempatan kepada masyarakat Kabupaten Badung untuk menilai. Tokoh – tokoh di Badung yang muncul pastilah sudah melakukan yang terbaik sesuai yang ditugaskan oleh partainya. “Karena dari penialain itu mungkin menurut masyarakat dirasa pantas atau tidak pantas dan sebagainya. Bagi saya apa yang sudah saya lakukan, apa yang sudah ditugaskan kepada saya, saya telah berusaha menjalankan dengan sebaik – baiknya. Jika arahnya demikian (dinilai pantas,red) itu mujizat bagi saya. Dan saya akan pastikan juga apakah ini benar mandat dari rakyat Badung, dan jika ada penugasan dari partai ya kita harus tegak lurus dengan partai, “ujarnya.

Ditanya mengenai isu koalisi di Pilkada Badung akan merangkul Partai Golkar dalam Pilkada Anom Gumanti menyatakan, pihaknya belum bisa bicara terlalu jauh, namun ia mengaku peluang itu sebagai salah satu strategi yang cukup baik. “Itu belum mutlak seperti itu. Karena PDI Perjuangan banyak mempunyai kader potensial yang bisa ditempatkan disitu. Kami juga tidak tahu karena Pilkada Bupati, Walikota, Gubernur itu hak priogratif di DPP yakni di Ibu Ketua umum. Kami yakin DPP juga akan mengkaji secara matang, siapa yang akan diberikan rekomendasi nantinya. Jika berujung pada koalisi bagi saya pribadi sangat baik, karena dua partai besar PDI Perjuangan – Golkar bersatu merupakan langkah maju untuk kepentingan masyarkat Kabupaten Badung bukan semata -mata kepentingan kelompok, “paparnya lagi.

Selain itu, kata tokoh Kuta yang populer disapa AG ini, terwujudnya Koalisi akan memberikan kondusifitas positif bagi daerah. Sebagai partai pemenang di Kabupaten Badung, PDI Perjuangan dan Golkar tentu ada penyatuan dalam penyerapan aspirasi masyarakat dan pasti lebih maksimal, begitu juga apa yang menjadi keingin masyarakat. “Menurut saya selaku kader partai, tentu saya harus solid kedalam yakni fraksi, struktur dan organisasi. Tentu kita sabar menunggu, apalagi juklak juknis dari KPU juga belum turun. Kita harus bersabar dahulu, memberikan hak kepada DPP partai khususnya Ibu Ketua umum untuk menentukan siapa yang akan diberikan rekomendasi. Ketika rekomendasi sudah turun tidak ada lagi kader yang tidak melaksanakan hal tersebut dengan tegak lurus,”bebernya.

Baca Juga :  Bunda PAUD Hadiri Pelaksanaan Transisi Anak PAUD-SD

Jika nantinya PDI Perjuangan mengusung kader maupun non kader di Pilkada, Anom Gumanti mengatakan, pihaknya siap mengawal instruksi partai tersebut.”Kami akan mengawal dengan senang hati mengawal instruksi dari Ibu Ketua Umum. Entah itu nanti kader atau pun nonkader yang memperoleh rekomendasi.Karena ketua umum sudah mendapatkan mandat dari kongres yang telah kami tetapkan bersama. Siapapun nanti yang menjadi pemimpin di Badung, kader maupun non kader berarti itu pilihan terbaik melalui DPP yang sudah pasti ada syarat untuk calon tersebut,”paparnya.kbh6.

Related Posts