Debit Air Menurun, Perumda Air Minum Tirta Mangutama Siapkan Sumur Pemanenan Air Hujan
Badung – kabarbalihits
Salah satu permasalahan yang dihadapi terkait pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Badung adalah penurunan debit air akibat kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung telah mengambil sejumlah langkah antisipasi seperti membuat sumur pemanen air hujan. Program ini telah dilaksanakan di Puspem Badung dengan dua sumur permanen air hujan yang memiliki kedalaman 32 meter.
Hal tersebut diungkapkan Dirut Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung I Wayan Suyasa didampingi Dirtek, I Made Suarsa dan Kabag Pelanggan, I Putu Wawan Widnyama, saat Gathering bersama wartawan media cetak, elektronik dan media online bertempat di di Fairfield Hotel, Legian Kuta. Jumat (23/2/2024).
Dirut Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, I Wayan Suyasa mengatakan, penurunan debit air ini terjadi di beberapa sumber air terutama di Badung Utara. Seperti pada sumber air di Sulangai atas, yang sebelumnya 4 liter per detik kini hanya 1,45 liter per detik. Kemudian di Tanah Wuk dari 28 liter per detik, kini turun menjadi 19 liter per detik. Masih ada lagi di sumber air Gegeran, dari 4 liter per detik kini hanya 1,18 liter per detik.
“Sudah barang tentu ini berdampak pada pelayanan. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan pariwisata. Disatu sisi, itu menambah meningkatkan pendapatan kita namun di sisi lain dampak negatif juga lingkungan perlu dijaga karena perkembangan-perkembangan itu posisi tanah-tanah produktif sudah mulai berkurang, sumber-sumber air atau resapan air berkurang” ujarnya.
Sumur Pemanenan Air Hujan ini, kata Suyasa dilaksanakan bekerjasama dengan Politeknik Negeri Bali dimana salah satu fungsinya adalah untuk mengurangi banjir. Dijelaskananya Sumur pemanen hujan ini kalau ditaruh di hulu, dia akan menyimpan air tanah sehingga air tanah akan tersimpan banyak dan jika di pesisir dia akan menyetop intrupsi air laut.
“Jadi pemanfaatan air bawah tanah harus diimbangi dengan penyimpanan air bawah tanah, itu harus berbanding lurus sehingga tidak terjadi kekurangan air di bawah dan masuk air laut sehingga terjadi intrupsi air laut dan tanah menjadi kering, ” pungkasnya.
Ditambahkannya selama Tiga tahun belakangan keuntungan Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, terus mengalami peningkatan. Saat dirinya menjabat, keuntungan Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung tahun 2021 sebesar Rp 1,3 Miliar, pada tahun 2022 keuntungan meningkat menjadi Rp 16,4 Miliar dan tahun 2023 kembali meningkat mencapai Rp 46 Miliar (belum audit).
“Jadi setiap tahun ada peningkatan beberapa miliar, nah dari keuntungan itu biasanya kami setor ke PAD 55%. Untuk tahun 2023, belum ada keputusan karena kami akan membangun kantor baru” jelasnya.
Sementara Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama, I Made Suarsa menambahkan, terkait penurunan debit air di Badung Utara, pihaknya juga sedang mencari sumber-sumber air baru.
“Namun, ini harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak terkait terkait kemungkinan pemakaiannya. Kami tidak bisa pastikan debit air di sebuah mata air bisa tetap karena ini faktor alam, maka kami merasa perlu untuk mencari sumber air baru,” ungkapnya. (kbh5)