Pernak Pernik Imlek Mulai Diburu, Penjual Sebut Omzet Menurun Karena Tahun Politik
Denpasar-kabarbalihits
Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2024, warga keturunan Tionghoa di Denpasar mulai memburu pernak pernik Imlek.
Seperti yang terlihat pada salah satu toko yang ada di kawasan Jalan Dr Sutomo, Denpasar, tampak para pembeli mulai mencari kebutuhan untuk Hari Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari 2024 mendatang.
Riko salah satunya, ia datang membeli beberapa pernak pernik Imlek untuk menghias Restoran tempatnya bekerja di wilayah Kintamani, Bangli. Diharapkan para pelanggan yang datang ke Restoran tempatnya bekerja, turut merasakan suasana Tahun Baru Imlek tahun ini.
“siapa tahu dengan ikut berpatisipasi bisa membantu customer yang kebetulan merayakan, bisa merasakan suasana Imlek di Restoran,” kata Riko, Sabtu (3/1/2024).
Bersama temannya, Riko membeli 1 set Lampion, beberapa hiasan dinding, dan hiasan gantung lainnya dengan menghabiskan dana sekitar Rp 2 juta.
“habis 2 jutaan, sekitar 8 pcs,” jelasnya.
Pembeli lainnya pun terlihat mencari kebutuhan Imlek seperti peralatan sembahyang, Lilin, Kue Keranjang, dan Angpao Imlek.
Sementara pemilik toko, Andi Wijaya mengatakan, saat ini pembeli kebutuhan Imlek di tempatnya menurun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pembeli ramai mengunjungi tokonya seminggu sebelum Imlek.
Penurunan pembeli dipandang karena Tahun Baru Imlek hadir di tengah Tahun Politik, sehingga tidak terlihat kemeriahan Imlek di tahun ini.
“ini karena Pemilu, situasi demokrasi jadi belum berani menghias yang meriah,” ujar Andi Wijaya di sela sela melayani pembeli di Toko Mutiara Bali, Jalan Dr. Sutomo 14 A Denpasar.
Pelanggan yang berbelanja tidak hanya secara pribadi, juga datang dari intansi maupun Hotel dan Restoran. Selain lampion, di Tahun Imlek Naga Kayu ini para pelanggan dikatakan banyak yang mencari hiasan jenis gantungan naga.
Andi menjual pernak pernik Imlek kisaran harga dari Rp 80 ribu hingga Rp 250 ribu.
Dibandingkan momen Imlek sebelumnya, diakui omzetnya menurun hingga 50 persen.
“kalau sekarang drastis 50 persen kurang. Rata-rata sehari biasanya 1-2 juta, tapi sekarang nggak ada,” ungkapnya.
Diharapkan pada Tahun Baru Imlek Naga Kayu ini menjadi tahun yang baik, dengan melahirkan pemimpin yang bijaksana dan mengayomi rakyat.
“mendapatkan pemimpinan yang luhur, bijaksana, yang bisa mengayomi rakyat,” harapnya. (kbh1).