Ketum PKN, Anas Urbaningrum Hadiri Simakrama di Karangasem, “PKN di Bali Akan Banyak Yang Pecah telur”
Karangasem-kabarbalihits
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, menggetarkan “Simakrama” Nusantara di Bali, terpusat di Pendopo GPS, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (14/1/2024). Anas mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bagian dari Safari konsolidasi pemenangan PKN di seluruh Indonesia, dengan Bali dipilih sebagai putaran terakhir.
Bali dipilih sebagai penghujung dengan pertimbangan karena tata kelola yang rapi sejak awal dan potensi politik PKN yang sangat positif di wilayah tersebut. Melalui proses konsolidasi internal, PKN berhasil mengidentifikasi Bali sebagai salah satu daerah dengan potensi politik yang tinggi, khususnya melalui kerjasama dengan Pimda dan pimcam di Bali.
Anas mengungkapkan keyakinannya bahwa PKN akan memperoleh keberhasilan yang signifikan di Bali. “Saya yakin bahwa di Bali ini akan pecah telurnya banyak. Pecah telur untuk DPR, pecah telur untuk DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. PKN akan menjadi kekuatan politik baru yang membuat Bali semakin segar, semakin bersemangat, dan tumbuh menjadi Bali yang diharapkan masyarakat,” ujarnya.
Menyoroti keberhasilan PKN di Bali sebagai langkah akhir dari agenda konsolidasi nasional, Anas menyatakan bahwa meskipun PKN merupakan partai yang paling muda dan belum pernah ikut pemilu sebelumnya, potensi dan komitmen politiknya sangat segar. “Partai kita, meski baru, memiliki komitmen politik yang paling segar, amanah, dan relevan dengan tantangan masyarakat di Bali maupun seluruh Indonesia,” tambah Anas.
Anas juga menegaskan bahwa PKN berkomitmen untuk menjadikan rakyat sebagai pemilik kedaulatan dan pemegang kekuasaan politik. “PKN tidak boleh melampaui pangkatnya rakyat. Kader-kader PKN harus siap, harus loyal sebagai pejuang suara rakyat selamanya,” kata Anas dengan tegas.
Dia menekankan bahwa semangat kebangkitan Nusantara yang diperjuangkan oleh PKN berakar dari kesadaran bahwa pemegang daulat politik dan kekuasaan politik adalah rakyat. “Kalau kesadaran itu yang terbangun, maka nilai-nilai dasar seperti gotong royong, berdikari, kesetaraan, demokrasi, kemajuan, dan kenusantaraan akan lahir dan berkembang dari kehadiran dan eksistensi rakyat,” pungkas Anas dengan optimisme.(kbh2)