
Pujawali dan Pelantikan Prajuru Banjar Adat Buana Kubu Kedatangan De Gadjah, Murni Bukan Urusan Politik
Denpasar-kabarbalihits
Pujawali sekaligus dilangsungkannya Pelantikan Prajuru Banjar Adat Buana Kubu yang bertepatan pada Rahina Tumpek Landep (Saniscara, Kliwon Landep), di Banjar setempat pada Sabtu (30/12/2023) kedatangan tokoh Pemuda Bali, I Made Muliawan Arya.
Kedatangan Made Muliawan yang kerap disapa De Gadjah ke Banjar Adat Buana Kubu, Desa Adat Padangsambian, Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat merupakan murni bentuk dari ‘menyama braya’, dalam menjalin tali persaudaraan kepada krama Banjar Buana Kubu, dan tidak dikaitkan pada urusan politik.
Diakui, Banjar Buana Kubu tidak asing bagi De Gadjah. Sebab, wilayah Buana Kubu kerap dijadikan tempat bermain di masa kecilnya.
“kedatangan tiyang sudah sebagai saudara disini, dan urusan politik tiyang kesampingkan dulu. Yang penting persaudaraan dulu, menyame braya, meyadnya, itu yang tiyang kedepankan,” jelasnya.
Terkait pelantikan Prajuru Banjar Adat Buana Kubu dengan terpilihnya I Ketut Warta sebagai Kelian Adat, menggantikan Kelian Adat sebelumnya I Made Alit Arianta, disambut positif bagi pucuk Pimpinan Gerindra Bali ini. Dikatakan dalam proses kedepannya akan selalu mendukung berbagai bentuk program kepengurusan di Banjar setempat, baik itu Dinas maupun Adat.
“Prajuru lama saudara tiyang prajuru baru juga saudara tiyang, kadus, penglingsir, para pemangku juga saudara tiyang, apalagi sekaa teruna, artinya prinsip bagi tiyang mensukseskan apa yang menjadi program-program beliau kedepannya,” pungkas De Gadjah.
Disinggung terkait adat dan budaya Bali di tengah arus era modern saat ini, menurut Big Daddy sebutan lain dari De Gadjah, sistem adat di Bali tidak perlu dirubah melainkan perlu dijaga dan dilestarikan bersama, agar tidak tergerus oleh modernisasi.
“apalagi sekarang era digital, jangan sampai mebanten pakai handphone, yang penting ada gambar canang di handphone. Artinya itu adalah hal-hal yang tidak kita bisa dapatkan di dunia digital, itu yang kita jaga, seperti membuat penjor, mekekawin, pakaian adat, agar tetap kita jaga,” ujarnya.
Tidak hanya itu, hal lain yang ditekankan adalah menjaga kelestarian alam Bali dan menjaga kerukunan dan toleransi umat beragama. Dimana 3 poin tersebut juga pesan penting dari Prabowo Subianto kepada dirinya saat dimandatkan sebagai Ketua DPD Gerindra Bali.
“itu 3 hal yang dipesankan Pak Prabowo kepada tiyang waktu itu dimandatkan sebagai Ketua DPD Bali,” ucapnya.
Tidak lupa De Gadjah memaknai Hari Tumpek Landep yang merupakan hari raya pemujaan kepada Sang Hyang Siwa Pasupati, yang dimaknakan sebagai simbol kecerdasan dan menjadi momen bagi umat Hindu di Bali dalam menajamkan pikiran.
“Tumpek Landep melakukan upacara benda-benda tajam, seperti keris. Intinya mengasah pikiran menjadi tajam,” imbuhnya. (kbh1)