Peningkatan Daya Saing Objek Wisata Berbasis Komunitas Melalui Pemanfaatan Social Media Marketing Dan Analisis Akuntansi Perpajakan Di Desa Bongkasa, Badung
Badung-kabarbalihits
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa (Unwar) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Wisata Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Kegiatan PKM ini mengusung tema “Peningkatan Daya Saing Objek Wisata Berbasis Komunitas Melalui Pemanfaatan Social Media Marketing Dan Analisis Akuntansi Perpajakan Di Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali”.
Desa Wisata Bongkasa, sebuah permata tersembunyi di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, telah melihat manfaat dari kerjasama Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa (Unwar). Dalam sebuah upaya luar biasa untuk meningkatkan daya saing objek wisata berbasis komunitas, tim PKM Unwar telah memberikan pelatihan intensif dalam pemanfaatan social media marketing dan analisis akuntansi perpajakan.
Ketua Tim PKM, I Wayan Chandra Adyatma, SE., M.Si menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini menggali potensi besar Desa Wisata Bongkasa. Desa ini terkenal dengan keindahan alam lingkungan serta kekayaan seni dan budaya Bali yang dijaga erat oleh penduduknya. Wisatawan dapat menikmati aktivitas seperti Rafting Sungai Ayung, Swing, Tracking, Volkswagen Safary Tour, Cycling, dan pertunjukan seni tradisional seperti Barong, Wayang Kulit, seni lukis, karawitan, dan seni tari. Namun, potensi ini belum sepenuhnya terekspos dan dimanfaatkan.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan mampu menumbuhkan profesionalitas dan kesadaran tentang warisan budaya Desa Bongkasa akan meningkat. Tim PKM Unwar bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha kecil dan menengah tentang pentingnya pemasaran melalui media sosial yang profesional dan pencatatan bisnis yang lebih terstruktur. Dengan langkah ini, Desa Wisata Bongkasa bisa semakin maju dan berkembang.
Salah satu pencapaian penting dari pengabdian ini adalah kemampuan masyarakat Desa Bongkasa dalam memanfaatkan berbagai platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok, sebagai alat promosi yang efektif. Mereka telah berhasil menciptakan konten visual yang menarik dan memikat wisatawan potensial. Dengan strategi pemasaran yang tepat, jumlah pengunjung telah meningkat secara signifikan. Penggunaan sosial media marketing telah membantu dalam mempercepat diversifikasi pendapatan, menguntungkan pengelola objek wisata dan pemilik usaha lokal.
Selain manfaat ekonomi, pemanfaatan media sosial juga telah merangsang permintaan terhadap produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan tradisional, dan produk pertanian. Ini memberikan dampak positif pada pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Namun, penggunaan media sosial tidak hanya tentang ekonomi semata. Desa Bongkasa telah berhasil membangun citra sebagai destinasi wisata yang menarik di tingkat regional dan internasional, menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Ini adalah langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan yang mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pelestarian budaya.
Ketua Tim Pengabdian, I Wayan Chandra Adyatma, menggarisbawahi pentingnya kontribusi semua pihak dalam upaya memajukan desa wisata. “Hanya masyarakat yang mengetahui apa saja kekayaan sosial dan budaya yang dimilikinya,” katanya.
Peserta dalam pengabdian ini melibatkan seluruh perangkat desa, warga, dan pemilik usaha di Desa Bongkasa. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Juni hingga Agustus 2023 dan diakhiri dengan penyampaian kesimpulan di kantor kepala desa Bongkasa. Kepala Desa Bongkasa, I Ketut Luki, menyambut baik upaya pengabdian ini. Beliau berharap adanya kerjasama berkelanjutan dengan Universitas Warmadewa untuk terus mengembangkan desa wisata mereka. Ketua Tim Pengabdian, I Wayan Chandra Adyatma, dan timnya mengucapkan terima kasih kepada mitra mereka dan berharap bahwa kegiatan pengabdian ini dapat dilanjutkan, dievaluasi, dan dikembangkan untuk meningkatkan kinerja Desa Wisata Bongkasa dalam membangun pariwisata Bali yang berwawasan ekowisata dan berkelanjutan.
Ini adalah contoh kolaborasi yang menginspirasi antara akademisi dan masyarakat dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, pelestarian budaya, dan perlindungan lingkungan. Semoga kisah sukses ini menjadi inspirasi bagi komunitas lain di seluruh dunia untuk mengikuti jejak Desa Bongkasa dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.(r)