133 Banjar dan Dusun di Wilayah Bali Terdampak Kekeringan
Denpasar-kabarbalihits
Sebanyak 133 Banjar dan Dusun tersebar di wilayah Bali dinyatakan terdampak kekeringan. BPBD Provinsi Bali bersama BPBD di daerah telah melakukan upaya penanggulangan dengan menyalurkan air bersih sesuai kebutuhan warga.
Dalam hal ini Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan terhitung sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan 1 November 2023, dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kondisi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan darurat bencana yang mengacu pada Keputusan Gubernur Bali bernomor 897/04-G/HK/2023.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan, 133 Banjar dan Dusun yang terdampak kekeringan tersebut berada di Kabupaten Karangasem, Buleleng, Jembrana, Bangli, klungkung, dan sebagian di wilayah Tabanan. Upaya yang telah dilakukan BPBD saat ini dalam penanggulangan dampak kekeringan diantaranya melakukan pendistribusian air bersih secara rutin untuk warga. Pihaknya juga mememberikan dukungan jika BPBD di daerah membutuhkan dukungan dari pusat, baik penambahan tangki air maupun personil.
“sejak 3-4 minggu terakhir kami melakukan distribusi air bersih, tentu koordinator dengan BPBD kabupaten/Kota, diantara sekian Kabupaten tidak semua minta support dan penebalan ke provinsi. Jika mereka sudah mampu mandiri mengerahkan sumber daya yang ada di Kabupaten mereka rasa cukup tidak butuh penebalan dari kami,” jelas Kalaksa BPBD Provinsi Bali di Denpasar, Senin (23/10/2023).
Dipetakan peristiwa kebakaran Karhutla terjadi 4 titik di 3 Kabupaten, diantaranya di Buleleng, Bangli dan Karangasem. Sedangkan kebakaran TPA tercatat ada 3 titik, yakni di TPA Suwung Denpasar, TPA Mandung Tabanan, dan TPA Temesi Gianyar. (kbh1)
