October 27, 2024
Pariwisata Pendidikan

Tepis Anggapan Biaya Kerja ke Kapal Pesiar Mahal, CEO Kuantum Group : Tidak Menerima Jasa Perantara

Denpasar-kabarbalihits

Berkarir di Kapal Pesiar tentunya menjadi impian bagi kebanyakan remaja di Bali, karena mendapatkan pengalaman kerja ke luar negeri, dan gaji yang diterima pun lumayan besar. Namun banyak yang beranggapan dalam proses keberangkatan ke Kapal Pesiar mengeluarkan biaya yang cukup besar, hingga mencapai Rp 50 juta lebih.

Anggapan itu ditepis CEO Kuantum Group, Akil Patinaran, SS, saat melepas belasan siswa Kuantum Academy Angkatan I ke Kapal Pesiar, dan penerimaan siswa baru Kuantum Academy angkatan ke II, Rabu (18/10/2023).

Akil Patinaran menyampaikan, bagi pemuda pemudi di Bali yang ingin mendapatkan kemudahan, baik dari segi pelatihan maupun biaya di Kuantum Academy Culinary Arts & Hospitality Courses, diminta langsung berhubungan dengan pihak Kuantum Academy, bukan dari seseorang atau pihak kedua yang menawarkan jasa perantara. 

Sebab kesempatan itu dilakukan untuk meminta biaya lebih terhadap calon siswa, dengan iming-iming mendapatkan bekerja di Kapal Pesiar.

“jadi tidak perlu melalui orang-orang yang menawarkan bantuan untuk masuk ke Kuantum Academy,” katanya.

Kuantum Academy Culinary Arts & Hospitality Courses yang berlokasi di jalan Bukit Sari 1 No. 100 Padangsambian Kaja, Denpasar Barat ini, tidak akan menerima siswa melalui jasa perantara, karena dipastikan merugikan pihak Kuantum Academy maupun calon siswa dengan adanya penambahan biaya.

“kami sangat memungkinkan dijangkau, melalui website kami atau admin-admin kami baik di Bali maupun di Jakarta untuk Kuantum Academy sendiri,” jelasnya.

Di Kuantum Academy, para siswa akan mendapatkan pelatihan selama 3 bulan. Dipastikan, selesai menempuh pendidikan dari Kuantum Academy tidak ada lulusan yang menganggur. Sebab, sebagai usaha keagenan awak kapal, pihaknya telah memiliki beberapa klien yang siap menyiapkan crew Kapal Pesiar melalui pembelajaran yang didapatkan dari Kuantum Academy.

“jadi tidak ada statemen belajar di Kuantum Academy Culinary Arts & Hospitality Courses itu mereka menganggur kedepannya. Yang jelas kita akan memberikan garansi dan memprioritaskan kepada mereka yang menempuh pendidikan di Kuantum Academy,” pungkas Akil Patinaran.

Dengan skill yang dimiliki dari pelatihan yang didapat di Kuantum Academy, siswa yang dilepas saat ini akan diberangkatkan dengan tujuan Eropa, Amerika, dan Singapura.

Baca Juga :  FTP Unwar Kembali Menjadi Tuan Rumah Guangdong Bamboo Competition

Sementara Direktur Kuantum Academy, I Gede Nyoman Saptaadi, CPHR, mengajak pemuda pemudi di Bali yang ingin berkarir di Kapal Pesiar untuk bergabung di Kuantum Academy.

Kuantum Academy Culinary Arts & Hospitality Courses akan memberikan program pelatihan antara 4 minggu sampai 8 minggu dengan jaminan keberangkatan 99 persen. Sebab bagian 1 persen yang dapat menggagalkan proses keberangkatan adalah, kemungkinan siswa terlibat kriminal, narkoba, dan terpenting keahlian berbahasa inggris.

“pastikan mereka untuk meyakinkan mereka bahwa bahasa inggris adalah modal utama untuk berangkat ke Kapal Pesiar,” terang Saptaadi.

Menurutnya kendala yang ditemui selama proses pembelajaran adalah merekrut peserta pelatihan yang sedang bekerja. Karena mereka susah mengatur jadwal kerja dengan jam pelatihan yang diberikan di kampus Kuantum Academy. Kemudian, peserta pelatihan yang telah menikah terikat dengan adat, sehingga terbentur juga dengan jam pelatihan.

Disebut 12 siswa dari 16 siswa angkatan pertama yang telah menerima dokumen kerjasama secara tertulis dipastikan berangkat ke Kapal Pesiar. Diharapkan mereka yang akan berangkat ke Kapal Pesiar dapat memberikan informasi kepada masyarakat di Bali, bahwa berkarir ke Kapal Pesiar tidak memerlukan biaya yang tinggi.

“tidak perlu uang yang banyak, mengumpulkan uang yang banyak, cukup dengan memilih tempat pelatihan yang tepat sehingga memberikan jaminan berangkat setelah selesai program pelatihannya,” tegasnya.

Dijabarkan, Kuantum Academy Culinary Arts & Hospitality Courses menyediakan 3 program pelatihan. Bagi lulusan SMA/SMK atau yang tidak memiliki keahlian ditawarkan intensif program melalui masa pelatihan selama 3 bulan dengan biaya hanya Rp 10 juta, nantinya akan dikirim ke Singapura untuk magang selama setahun.

Kemudian program eksekutif dengan biaya Rp 15 juta, diperuntukkan bagi yang berkeinginan mendapat posisi di Steward. Sedangkan yang berpotensi menjadi juru masak, nantinya dikirim akan menjadi asisten cook entry level dan dikenakan biaya Rp 20 juta.

“kenapa 20 juta, karena ada pelatihan-pelatihan yang harus kami menyediakan bahan, menyiapkan tempat khusus bagi mereka untuk melakukan pelatihan di bidang culinary,” imbuhnya. (kbh1)

Related Posts