
“Pasukadukaan” Desa Adat Penarungan Kuat Terjaga, Wayan Suyasa Minta Dilestarikan Kepada Generasi
Badung – kabarbalihits
Nuansa Ikatan Pesukadukan Krama Desa Adat Penarungan sangat kuat terjaga ditengah arus globalisasi. Terbukti krama lanang istri dari banjar yang ada di Desa Adat Penarungan, tanpa dikomando datang majenukan atau melayat saat ada krama kelayu sekar atau meninggal dunia.
Seperti inilah suasana saat krama lanang istri hadir melayat di kerumah duka almarhum Ni Made Mulyatini yang merupakan ibunda Jro Bendesa Adat Penarungan I Made Widiada. Menariknya , krama istri dengan stelan kebaya masing -masing banjar stelan kebaya tampak datang bersamaan layaknya peed, Selasa (3/10).
Tak hanya itu kelian adat dan dines banjar berbaur bersama tokoh masyarakat termasuk Anggota DPRD Badung I Made Yudana serta Bendesa Seseh Wayan Bawa datang untuk menyampaikan turut berbela sungkawa.
Mewakili keluarga besar Jro Bendesa Made Widiada, tokoh masyarkat Wayan Suyasa menyampaikan terima kasih atas kehadiran krama untuk menyampaikan belasungkawa. “Atas nama Jro Bendesa Made Widiada, titiang ngaturang matur suksma, krama sampun rauh, ritatkala ibun dane Jro bendesa kelayu sekar,”ungkapnya.
Dihadapan ratusan krama, Prajuru adat dan dines serta tokoh masyarakat Desa Penarungan, Wayan Suyasa yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Badung kembali menyatakan terima kasih kepada krama yang turut mendoakan agar almarhum Ni Made Mulyatini mendapatkan tempat tebaik disi tuhan sesuai swadarmanya.
“Semoga dengan doa krama sareng sami, sang sane kelayu sekar antar pemargine tur labda karya sidaning don. Ledangan asapunike titiang mersidayang matur majeng ring ida dane sareng sami sane sampun ledang ngerauhin ring pekubon titiang. Malih pisan ring siwa duware genahang titiang paswucan ida dane sareng sami puniki,” ucapnya.
Tokoh yang populer disapa WS ini juga mengapresiasi dresta atau adat yang sudah berjalan turun temurun di Desa Adat Penarungan, Suyasa berharap hal ini dapat terus dijalankan oleh generasi mendatang. “Dresta adat ini sudah baik dan tepat sekali dilaksanakan sebagai wujud menghargai tokoh – tokoh yang sudah berbuat khususnya di Desa Adat Penarungan,” tegasnya.
Sebagai informasi Almarhum Ni Made Mulyatini ibunda dari Jro Bendesa Adat Penarungan Widiada meninggal dunia pada 30 September 2023. Pengabenan akan dilaksanakan di Setra Desa Adat Penarungan Pada Kamis 5 Oktober 2023 mendatang. Untuk diketahui Desa Penarungan yang berada di Kecamatan mengwi terdiri dari 11 banjar dan merupakan desa dengan berbagai potensi. Bahkan desa ini juga sudah ditetapkan menjadi Desa Wisata sejak tahun 2021 oleh Pemerintah Kabupaten Badung.(kbh6)