November 25, 2024
Daerah

Wabup. Suiasa Hadiri Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Luhur Giri Kusuma Blahkiuh

Badung-kabarbalihits 

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri upacara Tawur Balik Sumpah Utama, yang merupakan rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Padudusan Agung di Madya Mandala, Pura Kahyangan Jagat Luhur Giri Kusuma, Desa Adat Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Selasa (26/9). Sebagai wujud bhakti dan dukungan pemerintah, Wabup. Suiasa menyerahkan dana upacara secara simbolis sebesar 700 juta yang diterima Bendesa Adat Blahkiuh I Gst. Agung Ketut Sudaratmaja. Upacara Tawur dihadiri pula Anggota DPRD Badung I Nyoman Gede Wiradana, I Gst. Ngr. Shaskara dan Ni Luh Kadek Suastiari, Camat Abiansemal IB Putu Mas Arimbawa beserta Tripika Kecamatan, PHDI, Kementerian Agama, MDA, Listibiya, Majelis Subak Kec. Abiansemal, Prajuru Desa Adat Blahkiuh, Perbekel Blahkiuh IB Mahatmananda Manuaba beserta unsur Pemerintahan Desa serta krama Desa Adat Blahkiuh.

Pada kesempatan tersebut Wabup. Suiasa atas nama Pemkab. Badung menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Prajuru dan krama Desa Adat Blahkiuh yang telah melaksanakan yadnya utama melalui Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung lan Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Luhur Giri Kusuma. “Semoga melalui ngrastiti karya ini, ida bhatara sesuhunan mapaica wara nugraha ring jagat sami, ” jelasnya seraya merasa bangga melihat semangat dan rasa bhakti krama untuk ngayah. 

Bendesa Adat Blahkiuh I Gst. Agung Ketut Sudaratmaja mengatakan, karya ngenteg linggih ini baru pertama kali digelar setelah kemerdekaan. Karya terakhir kali digelar tahun 1929 masih jaman kerajaan. Setelah kemerdekaan terjadi peralihan, sehingga pura kahyangan jagat mengalami masa sulit. Selanjutnya tahun 2006 krama Blahkiuh mendapat sumber dari Purana Alas Sari sehingga dibuat Purana Pura Luhur Giri Kusuma pada 2007 dan ditetapkan menjadi Pura Kahyangan Jagat. Di purana tersebut terdapat bhisama agar krama desa selalu ingat dengan Pura Luhur Giri Kusuma, bila tidak ingat akan mengalami hidup sengsara. Juga terisi tradisi ngerebeg.  Selanjutnya pada tahun 2019 Pura Luhur Giri Kusuma dipugar dengan pendekatan restorasi dari bantuan Pemkab Badung. 

Baca Juga :  Konservasi Bahasa Bali Pada Kegiatan Kesubakan Di Desa Mambal

Mengenai dudonan karya, telah dimulai sejak 31 Agustus lalu dengan upacara mapekeling karya. Upacara melaspas dan mendem pedagingan telah dilaksanakan pada 20 September, dilanjutkan melasti pada 22 September. Puncak karya pada Saniscara Wage Tambir, Sabtu 30 September mendatang. Setelah puncak karya, ida bhatara nyejer selama tujuh hari dan mesineb 7 Oktober. “Piodalan di Pura Luhur Giri Kusuma dilaksanakan setahun sekali bertepatan dengan purnama kapat ngrereh pasah,” imbuhnya.(r)

Related Posts