Siapkan Mahasiswa Masuki Dunia Kerja, Politeknik Negeri Bali Gelar Pelatihan Career Development Plan
Badung – kabarbalihits
Politeknik Negeri Bali tidak hanya membekali mahasiswanya dengan berbagai skill dan pengetahuan, namun juga menyiapkan mereka dengan soft skill yang dibutuhkan dunia kerja. Salah satu upaya menguatkan soft skill mahasiswa, PNB menggelar Pelatihan Penyusunan Career Development Plan yang melibatkan praktisi Public Speaking dan Human Resources.
Pelatihan Penyusunan Career Development Plan merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Bisnis dan Kerjasama serta Career Centre PNB. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Direktur IV PNB, Dr. I Ketut Sutama, MA. didampingi Wakil Direktur III, I Gusti Ngurah Bagus Catur Bawa, ST, M. Kom. di Kampus Setempat, pada Selasa (12/9/2023).
Pada kesempatan tersebut I Ketut Sutama menekankan pentingnya soft skill bagi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja. Dalam sebuah penelitian, soft skill disebutkan menjadi kriteria paling tinggi yang dibutuhkan dunia kerja, hingga mencapai 65 persen. Karena itu Politeknik Negeri Bali sangat konsisten dalam membentuk softskill mahasiswanya, salah satunya melalui penerapan green ethics. Green ethics adalah karakter yang menjadi identitas mahasiswa PNB, diantaranya disiplin, berintegritas, bertanggungjawab, dan beretika dalam komunikasi. Menurut Ketut Sutama, softskill mahasiswa PNB perlu terus menerus diperkuat, salah satunya melalui Pelatihan Career Development Plan, yang langsung menghadirkan praktisi.
“Green Ethics itu sudah kita ajarkan dan praktekkan dari sejak awal. Tapi yang namanya persaingan di dunia kerja itu kan semakin ketat. Oleh karena itu, softskill itu perlu dilatih terus, perlu dikembangkan terus, yang diberikan para praktisi langsung,” kata Ketut Sutama.
Hal senada diungkapkan Kepala Pusat Pusat Pengembangan Bisnis, Kerjasama dan Career Center PNB, Dr. Ni Nyoman Sri Astuti, SST.Par, M.Par. Menurutnya, hasil review dari dunia industri yang menggunakan lulusan PNB, menyatakan soft skill menjadi kriteria utama yang mereka butuhkan. Kompetensi skill biasanya sudah bisa dikuasai dengan proses adaptasi 2 minggu di dunia kerja, sedangkan pembentukan karakter dan sofskill memerlukan proses jangka panjang.
“Bagaimana attitude mahasiswa, ketahanan mental mereka, bagaimana teknik komunikasi mereka baik terhadap sesama rekan kerja, terhadap atasan atau kepada tamu. Jadi pada dasarnya softskill itu yang diperlukan. Ini yang kita berikan lebih banyak disini. Karena untuk skill, kita tahu sendiri PNB adalah kampus vokasi, kita sudah mengajarkan banyak skill,” jelas Sri Astuti.
Lebih lanjut Nyoman Sri Astuti mengatakan Pelatihan Penyusunan Career Development Plan dilaksanakan untuk mempersiapkan jenjang karir mahasiswa saat lulus dari PNB. Kegiatan ini melibatkan praktisi dalam bidang public speaking dan sumber daya manusia, untuk memberi wawasan sekaligus membentuk softskill yang dibutuhkan dunia kerja.
“Kegiatan ini membantu mahasiswa mempersiapkan jenjang karir mereka, atau career pack mereka ke depan. Jadi mereka dipersiapkan bagaimana cara berkomunikasi. Hari ini narasumbernya dari London School and Public Relation, jadi mereka punya kemampuan public speaking untuk mahasiswa. Kemudian ada narasumber praktisi industri, yang sebagian besar berasal dari Manager HR (Human Resources), dari Hilton Group dan Sanctoo Group di Ubud. Narasumber tersebut akan berkolaborasi memberi pengajaran agar mahasiswa mampu menyusun career pack mereka ke depan,” kata Sri Astuti.
Pelatihan Penyusunan Career Development Plan ini diikuti 100 mahasiswa yang sudah memasuki semester akhir, dari 34 program studi di Politeknik Negeri Bali. (kbh7)