November 25, 2024
Daerah Hukum

Polda Bali Konsen Potensi Kegaduhan Jelang Pemilu 2024

Denpasar-kabarbalihits

Menjelang Pemilu 2024, Polda Bali konsen akan potensi terjadinya kegaduhan di masyarakat yang dipicu dari tersebarnya berita bohong atau hoax di medsos. Sehingga sinergitas antara Polri bersama Media diharapkan terus terjalin, agar tercipta pelaksanaan Pemilu yang damai di Bali pada khususnya.

Hal itu terungkap dalam acara Ramah Tamah Kapolda Bali bersama Pimpinan Media, dan Jurnalis di Mapolda Bali, Jumat (8/9/2023).

Kapolda Bali, Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra menyampaikan, sinergitas antara Polri dan media harus terus dijaga terlebih menjelang Pemilu serentak 2024, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Dimana Polri juga harus memberikan rasa aman di masing-masing lingkungan masyarakat, dan Polri diperkuat dengan Polisi Banjar bertujuan untuk memelihara kamtibmas dengan menempatkan personil Polri pada lingkup wilayah terkecil di masyarakat.

“Turun ke masyarakat untuk mendengar dan menggali keluhan-keluhan daripada masyarakat dan bisa mencegah, jangan sampai masalah yang kecil bisa mencuat menjadi masalah hal yang bersifat nasional,” kata Kapolda Bali.

Dengan cepatnya perkembangan informasi dan teknologi pada era saat ini, Polri akan membentuk satuan khusus berupa Direktorat khusus Siber reskrim, untuk membantu menangani kasus kejahatan di dunia maya, baik berupa judi online maupun informasi hoax serta perkembangan isu politik jelang Pemilu 2024.

“Itulah diperlukan suatu terobosan-terobosan, dengan peninjauan itu kita harapkan juga di Bali akan dibentuk khusus Direktorat Siber yang menangani. Kita ketahui juga, kita sudah dibantu rekan-rekan media apabila menjadi korban kejahatan online itu,” jelasnya.

Kapolda Bali juga berharap kepada awak media agar turut berperan serta menjaga keharmonisan dan keutuhan di masyarakat.

Sementara Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra menyampaikan, pemahaman antara Media Pers dan Media Sosial penting diluruskan. Sebab banyak masyarakat hingga pejabat yang belum mengetahui hal ini, meskipun sama-sama memiliki peran menyampaikan informasi ke masyarakat.

“Meski sama-sama menyampaikan informasi ke masyarakat, antara media pers dan media sosial itu jati dirinya berbeda,” kata Dwikora.

Baca Juga :  Tindak Lanjut Keluhan Masyarakat Melubernya Limbah, Dua Komisi DPRD Badung Sidak Hotel Four Point Ungasan

Terkait menjelang perhelatan Pemilu 2024 juga menjadi konsentrasi bagi seluruh media pers. Dwikora juga mengajak seluruh awak media turut menciptakan Pemilu yang damai, dengan memberikan informasi yang benar dan jangan sampai ikut menyebarkan hoax.

“Bagaimana bersama-sama untuk mendukung terciptanya Pemilu yang damai, caranya dengan memberikan informasi yang benar, akurat, terkait tentang Pemilu,” ujarnya. (kbh1)

Related Posts