Isi Liburan Wisata Anggur Impor di Gerokgak Buleleng
Buleleng-kabarbalihits
Jalan-jalan di kebun anggur sekaligus mencicipi anggur yang segar dipetik langsung dari pohonnya, menjadi pilihan seru untuk mengisi liburan di Bali utara.
Menuju kawasan agrowisata di wilayah Gerokgak, pengunjung menempuh jarak sekitar 19 Km melalui jalan raya Seririt-Gilimanuk. Terlihat banyak lahan pertanian dikembangkan menjadi tempat budidaya anggur, baik jenis anggur lokal maupun anggur Impor.
Setiba di jalan Pucak Sari, Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, terdapat Wisata Anggur yang memiliki 2 lokasi kebun anggur seluas 1 hektar.
Menurut pengelola wisata anggur, Kadek Tumbrag, kebun anggur ini baru dibuka untuk umum sejak 20 Juli 2023 dengan menawarkan 4 jenis anggur impor. Dimana para pengunjung dewasa yang ingin berekreasi ditengah kebun anggur dikenakan tiket masuk seharga Rp 10 ribu, sedangkan anak-anak tidak dikenakan tiket.
“Disini ada 4 jenis anggur impor, bibitnya dibawa dari Probolinggo, Jawa Timur, luas 1 hektar,” kata Kadek saat ditemui di lokasi kebun anggur Desa Gerokgak, Sabtu (5/8/2023).
Dikatakan kebun anggur Impor yang dikelola dijadikan tempat wisata bermula dari hanya sekedar coba-coba, ternyata respon masyarakat lokal akan keberadaan wisata anggur ini sangat baik.
“Semua pengunjung merasa puas dengan pelayanan, belum ada yang komplin,” ujarnya.
Diakui sejak diunggah melalui media sosial, tidak hanya warga lokal, pengunjung juga datang dari luar daerah Buleleng. Pengunjung bisa berfoto ditengah kebun, bahkan diperbolehkan memetik anggur dan membeli anggur yang didampingi petugas.
Untuk harga anggur Impor warna hijau, orange, dan merah dihargai Rp 100 ribu/ Kg, sedangkan anggur Impor warna hitam dijual Rp 50 ribu/ Kg.
Pada momen libur hari raya, disebut keuntungan yang didapat sekitar 15 juta per hari.
“15 juta itu dari hasil tiket masuk dan pembelian anggur dari pengunjung,” jelasnya.
Kadek Tumbrag berharap wisata anggur ini tetap berlanjut kedepannya. Dengan hasil anggur yang baik juga diharapkan bisa dijual ke luar Bali.
“Mudah-mudahan ini bisa berlanjut. Sisa dari wisata disini bisa dikirim ke Jakarta,” harapnya.
Salah seorang pengunjung bernama Gus Panji mengaku sengaja mengisi liburan bersama keluarga dengan memilih wisata bernuansa alam. Dikatakan wisata anggur ini bisa dijadikan tempat edukasi bagi anak-anaknya yang bermanfaat.
“Ada nilai positif termasuk mengedukasi anak-anak tentang alam,” katanya.
Dibandingkan dengan tempat wisata petik buah lainnya, menurut Gus Panji lokasi ini dipandang tempat yang bagus dengan lahan yang luas. Ia pun dapat memilih anggur segar dan membeli salah satu jenis anggur Impor.
“Ya kita juga membeli, anak-anak suka anggur, kalau ada sisa bisa untuk hari raya Kuningan,” imbuhnya.
Sementara bagi pengunjung lainnya bernama Made Desi Wahyuni kali pertama berkunjung ke tempat wisata anggur. Ia memandang Desa Gerokgak dikenal akan budidaya anggur, sehingga bersama keluarga berniat ingin mengunjungi kebun anggur di kawasan Gerokgak.
“Saya dengar bagus tempat ini. Tempat lain belum pernah, ini pertama kali,” ujarnya.
Pada kesempatan ini Desi juga membeli 3 Kg jenis anggur Impor warna hitam. Menurutnya berbagai jenis anggur impor hanya diketahui berada di luar negeri, namun saat ini bisa dijumpai di Bali, khususnya di Desa Gerokgak.
“Sangat mengedukasi karena kita sebelumnya nggak ada jenis-jenis kaya gini. Biasanya kita lihat di luar negeri tapi sekarang bisa kita lihat di daerah sini Gerokgak,” ucapnya. (kbh1)