November 25, 2024
Daerah

Disampaikan di Parum Agung, Bandesa Made Wijaya Terus Gali Potensi Desa Adat Tanjung Benoa, Wujudkan Peningkatan Kesejahteraan Krama

Badung – Kabarbalihits

Konsisten dan totalitas dalam upaya meningkatkan kesejahteraan krama melalui potensi yang dimiliki Desa Adat Tanjung Benoa terus digali untuk dikembangkan.

Melalui tangan dingin Jro Bandesa Made Wijaya Sebanyak 31 dari 33 potensi yang dimiliki Desa Adat Tanjung Benoa sudah berhasil dikelola dan memberikan kontribusi nyata untuk merawat Parahyangan, Palemahan dan Pawongan termasuk berbagai hak (jatu) yang diterima krama saat hari raya hingga santunan kematian (krama kelayu sekar) senilai Rp15 juta per jiwa berupa banten upakara yang dikerjakan desa Adat. Demikian terungkap saat Parum Agung Krama Desa Adat Tanjung Benoa, yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Raya Galungan, Rabu malam 2 Agustus 2023.

Adapun 33 potensi yang dimiliki Desa Adat Tanjung Benoa 31 sudah dikelola untuk peningkatan kesejahteraan krama dari sebelumnya tidak ada menjadi ada. Diantaranya transaksi keping DVD yang dibeli wisatawan, aktivitas wisata bahari, kerjasama water sport tanah desa adat yang saat ini baru dikelola 10 perusahaan, pembagian hasil tiket wisata penyu, asosiasi Glass bottom boat, kerjasama dengan asosiasi Jangolan, pembagian fee kelapa muda yang dibeli wisatawan, aktivitas Surfing di Tanjung Benoa serta sumbangan penyedotan air laut.

Sedangkan 2 potensi yang akan dikelola dan sudah dimohonkan legitimasi kepada krama dalam Parum Agung sebagai bentuk persetujuan krama Desa Adat Tanjung menyetujuinya yakni pembangunan boat -boat yang ada di pesisir Pantai Barat agar pengusaha bisa memberikan punia ke desa adat. Dan punia parkir yang menggunakan laba atau tanah Desa Adat. Hal tersebut juga akan dikoordinasikan dengan MDA Bali, karena di Tanjung Benoa ini sementara ini belum ada pemungutan parkir di Parkir Pariwisata. Meski, lahan yang dipergunakan sebagai area parkir milik desa adat namun belum ada retribusi pungutan parkir.

Baca Juga :  Sekda I Gede Susila Pimpin Apel Bersama dan Pergelaran Peralatan Penanggulangan Bencana Alam

Ditemui usai Parum Agung Bendesa Adat Tanjung Benoa Made Wijaya menyampaikan rasa bangga dan kagum dari berbagai potensi yanga ada, terdapat 10 potensi wisata dikelola oleh krama adat. Dan melalui potensi tersebut telah berhasil memberikan kontribusi atau pendapatan untuk pemeliharaan parahyangan, palemahan dan pawongan serta sudah dikembalikan kepada krama di masing -masing banjar.

“Pada hari Penyajaan Galungan wusan parum banjar, krama mendapatkan jatah 2 ekor ayam dan uang bumbu Rp 100 ribu. Dan pada Hari Raya Nyepi Krama juga memperoleh 2 kg daging babi,”ungkapnya.

Pada parum agung krama juga mendapatkan uang kehadiran berupa tunai Rp 150 ribu. Made Wijaya menjelaskan berbagai potensi yang dimiliki Desa Adat Tanjung Benoa kedepan akan terus ditata. Diungkapkan 10 bidang tanah yang dimiliki desa adat sebagai Pelaba pura yang dipakai usaha oleh para pengusaha, potensinya akan terus dikembangkan sehingga dapat diwariskan kepada generasi penerus di Desa Adat Tanjung Benoa.

Made Wijaya yang juga Anggota DPRD Badung ini kembali menyatakan rasa syukurnya pada Parum Agung sesuai awig Desa Adat Tanjung Benoa, krama yang hadir mencapai 95 persen dari jumlah warga yang ada di empat banjar di Desa Adat Tanjung Benoa.

“Kehadiran krama ini, menandakan hal yang baik,”ujarnya.

Parum Agung juga mengagendakan penyampaian laporan pertanggungjawabam keuangan Desa Adat Tanjung Benoa periode Januari – Juli 2023.

Sebagai informasi Desa Adat Tanjung Benoa Kecamatan Kuta Selatan yang dikenal dengan wisata baharinya ini juga sudah dikukuhkan sebagai Desa Siap Siaga khususnya bencana.

Kesiapsiagaan Desa Adat Tanjung Benoa dalam hal Tsunami Ready Community merupakan Desa pertama di Indonesia yang meraih Penghargaan dari Unesco sehingga tidak sedikit Pemerintahan dalam dan luar negeri datang ke Tanjung Benoaa untuk melakukan studi banding. (Kbh6)

Related Posts