Kasus Rabies Bertambah, Diskes Bali Sebut 4 Meninggal dari 300 Positif Rabies
Denpasar-kabarbalihits
Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyebut, kasus gigitan anjing selama 6 bulan terakhir, periode Januari hingga awal Juni 2023 bertambah menjadi 19 ribu gigitan terhadap manusia. Namun yang tercatat positif rabies sebanyak 300 gigitan dan korban meninggal akibat positif rabies menjadi 4 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom mengatakan, 4 kasus korban meninggal akibat rabies terjadi di sejumlah Kabupaten di Bali, diantaranya 1 kasus berada di wilayah Kabupaten Buleleng, 2 kasus di Kabupaten Jembrana dan 1 kasus di Kabupaten Badung.
Meski terjadi penambahan kasus meninggal akibat rabies, Pemerintah Provinsi Bali belum bisa menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
“faktor gigitan tidak masalah, bukan indikator KLB. Indikator kasus meninggal,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. Nyoman Gede Anom ditemui usai mengikuti rapat di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, (27/6/2023).
Saat ini masyarakat Bali diminta untuk tidak menganggap enteng apabila tergigit anjing yang terjadi di wilayah lingkungan masing-masing.
“jangan menyepelekan gigitan anjing, setiap ada gigitan anjing, anjing peliharaan atau anjing liar segera cuci dengan sabun air mengalir 10 sampai 15 menit dikasi yodium, setelah itu bawa ke pelayanan kesehatan terdekat, Puskesmas atau Rumah Sakit, disana minta saja vaksin anti rabies,” terangnya.
Merebaknya kasus rabies di Bali menjadi perhatian penting Bagi Pemerintah Provinsi Bali. Rumah sakit dan Puskesmas di seluruh Bali saat ini telah menyiapkan vaksin anti rabies (var), yang nantinya diberikan kepada pasien positif rabies secara gratis.
“dengan begitu tidak ada lagi kasus kematian di Bali,” katanya.
Dinkes Bali telah menyiapkan 63 ribu vaksin anti rabies yang dipandang cukup untuk kebutuhan akhir tahun.
Kemudian dari kejadian 19 ribu gigitan anjing selama 6 bulan terakhir, Dinkes Bali telah memberikan Var kepada hampir 12 ribu orang yang tergigit anjing.
“sisa 35 persen yang gigit anjingnya sudah divaksinasi, jadi tidak kenapa. Semua yang tergigit anjing belum vaksin kita berikan var,” ujarnya.
Kembali ditegaskan, masyarakat diminta segera ke pelayanan kesehatan terdekat apabila tergigit anjing. Sebab masa inkubasi gigitan (masa masuknya virus) terlihat cukup lama dari 1 bulan hingga 2 bulan.
“sekarang digigit besok masih santai seperti orang normal. Tergantung gigitan. Kalau digigit di leber satu bulan sudah ada timbul gejala rabies, takut air, takut keramaian, takut cahaya, air liur meningkat, kalau sudah seperti itu, bisa dianggap itu fatal. 100 persen biasanya meninggal,” tutupnya. (kbh1)