Masyarakat Diminta Waspada, Marak Penipuan Mengatasnamakan PT. Pegadaian
Denpasar -Kabarbalihits
Masyarakat diharapkan waspada terhadap maraknya penipuan berkedok lelang online, undian berhadiah, serta rekruitmen tenaga kerja yang mengatasnamakan PT. Pegadaian.
Demikian disampaikan
Kabag Humas Pegadaian Kanwil VII Denpasar Komang Hari Wibawa, S.E., saat Media Gathering Pegadaian di Gade Cafe Denpasar, Senin (26/6). Menurut Komang Hari Wibawa, penipuan online ini semakin marak terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, dan jangan mudah tergiur,”ucapnya.
Komang Hari menegaskan, Pegadaian dalam melakukan lelang tidak pernah secara online. Lelang dilakukan secara langsung di outlet-outlet yang telah disediakan Pegadaian.
“Karena konsumen harus melihat dan mengecek secara langsung kondisi barang yang dilelang, baru dilakukan transaksi. Jadi tidak ada, transaksi online, biaya di transfer kemudian barang dikirim ke konsumen. Ini tidak ada,” tegasnya.
Penipuan mengatasnamakan Pegadaian lainnya lanjut Komang Hari, yakni dengan modus nasabah Pegadaian mendapatkan undian berhadiah. Namun nasabah diminta mentransfer sejumlah uang dengan alasan biaya administrasi.
“Kalau yang satu ini mungkin masyarakat sudah mulai waspada, karena sudah kerap terjadi. Tapi tetap saja ada oknum yang melakukan, ” tukasnya.
Tidak hanya dua modus itu saja, modus penipuan lainnya yang perlu diketahui masyarakat adalah, modus perekrutan tenaga kerja Pegadaian yang bekerja sama dengan travel perjalanan.
“Dalam modus ini, korban akan disuruh mentransferkan uang untuk biaya akomodasi perjalanan, jika korban sudah dinyatakan diterima bekerja di Pegadaian. Nah, setelah ditransfer, nomor hp korban akan diblokir oleh pelaku, sehingga korban tidak bisa konfirmasi kelanjutan proses rekrutmen tersebut,” ungkapnya.
Lantas, Komang Hari menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan segera mencari informasi pembanding melalui website resmi Pegadaian atau datang langsung ke outlet Pegadaian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, modus lainnya adalah korban diminta mengganti password, untuk mencuri akun nasabah Pegadaian.
“Kami tegaskan, Pegadaian tidak pernah menanyakan username dan password nasabah termasuk meminta mengganti password. Kalau menerima pesan meminta mengganti password, agar diabaikan karena itu upaya untuk mencuri akun nasabah,”ujarnya.
Masyarakat diminta berhati-hati dengan OTP, jika ada orang menelpon yang meminta OTP yang dikirim melalui SMS, jangan diberikan, karena itu akan bisa mereset password aplikasi yang ada.
“Korban yang melapor ke kami memang tidak banyak, tapi kami khawatir banyak korban yang tidak melapor karena malu. Jadi untuk mengantisipasi jatuh korban lagi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati bila ada yang mengatasnamakan Pegadaian. Mohon crosscheck dulu ke kami, ” pungkasnya. (Kbh6)