November 25, 2024
Lifestyle

Wow, Indahnya Pameran Anggrek Internasional

Denpasar – kabarbalihits

Buat anda pecinta tanaman anggrek, saat ini bisa menikmati keindahan ribuan tanaman anggrek dalam Pameran Anggrek Internasional di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar.

Pameran ini menampilkan berbagai jenis tanaman anggrek, mulai dari jenis Phalaenopsis, cattleya, dendrodium, vanda, oncidium, dan masih banyak lagi. Tanaman anggrek yang dipamerkan disini tidak hanya berasal dari Bali, tapi dari sejumlah daerah di Indonesia, bahkan juga ada peserta pameran delegasi internasional.

Salah satu anggrek yang harus anda lihat dalam pameran ini adalah anggrek jenis cymbidium red beauty. Anggrek milik pecinta anggrek, I Putu Sudiarta ini merupakan penyandang predikat The Best of Show dalam ajang lomba serangkaian pameran ini. Sudiarta mengatakan anggrek miliknya ini adalah jenis hybrida atau hasil persilangan dari jenis sebelumnya, yang hidup di daerah dataran tinggi. Menurutnya, tidak begitu susah merawat anggrek jenis ini.

“Cymbidium ini sebenarnya banyak jenis. Petani di Bedugul itu mungkin setiap rumah punya. Yang menjadi istimewa dari anggrek ini adalah merawat dengan baik. Kalau di Bedugul, memang cuacanya yang bagus. Dan yang membuat “lucky” itu adalah anggrek saya ini pas sedang berbunga saat lomba ini. Mungkin ada yang lebih bagus di tempat lain, tapi tidak sedang berbunga. Tapi untuk membuat anggrek ini seperti ini intinya adalah merawat dengan penuh kasih sayang,” ungkap Sudiarta.

Salah satu anggrek yang unik dalam ajang pameran ini adalah anggrek dasi atau Bulbophyllum phalaenopsis. Anggrek yang hidup di papua ini tergolong anggrek yang susah perawatannya, sehingga harganya pun mahal. Anggrek dasi termasuk jenis epifitik yang hidup menempel pada pepohonan dan bebatuan. Daunnya tebal dan panjangnya bisa mencapai lebih dari 1 meter.

 Kalau yang ini namanya anggrek tebu, atau speciosum varigata. Pemiliknya, Nyoman Budi Arsana mengatakan anggrek ini merupakan anggrek spesial karena ukurannya yang besar, sehingga harganya pun dibanderal mencapai 42 Juta Rupiah. Untuk mencapai ukuran sebesar ini, Budi Arsana mengaku telah merawatnya sejak 7 tahun lalu.

 “Anggrek ini spesial karena dengan ukuran sebesar ini biasanya sudah banyak yang gungul, tapi anggrek yang ini sangat bagus.  Makanya saya banderol dengan harga spesial juga dengan harga 42 juta Rupiah. Perawatannya tidak susah, tinggal disiram saja, tidak usah terlalu banyak air. Ini kalau bisa, full sun, full rain, jadi tidak usah pakai paranet,” jelas Budi Arsana.

 Disamping tiga anggrek tersebut, masih banyak lagi jenis anggrek yang tampil di puluhan stand pameran anggrek ini. Pameran ini sekaligus menggugah kembali semangat para pecinta tanaman anggrek, setelah kurangnya ajang pameran anggrek sejak masa pandemi. Hal itu diungkapkan pecinta anggrek, I Putu Sudiarta yang sangat mengapresiasi terselenggaranya Pameran Anggrek Internasional bertajuk “Anggrek KemBali”.

“Animo masyarakat tentang anggrek kembali tumbuh, karena sejak lama ajang seperti ini sudah vakum. Dengan gagasan Ibu Putri Suastini Koster sebagai Ketua PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia) Provinsi Bali, memunculkan event ini. Sebagai kolektor, pedagang, penghobi anggrek bangkit lagi semangatnya. Jadi apresiasi yang luar biasa atas terselenggaranya ajang ini,” ungkap Putu Suartana.

Baca Juga :  Masa Jabatan Diperpanjang, Lihadnyana Harapkan Buleleng Semakin Mandiri Fiskal

Buat anda pecinta anggrek, tentu jangan sampai melewatkan pameran ini, karena hanya akan berlangsung selama 10 hari dari 4 hingga 14 Mei 2023. Siapa tahu anda ingin menambah koleksi anggrek di rumah, atau sekedar melihat-melihat, atau bisa juga berfoto diantara ribuan anggrek yang cantik-cantik. (kbh5)

Related Posts