Lewat Pengabdian, Unhi Denpasar Turut Ngayah Di Pura Agung Besakih
Karangasem-kabarbalihits
Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar turut berpartisipasi pada upacara penyineban Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih Rabu (26/4). Setidaknya Unhi melibatkan mahasiswanya sebanyak 160 orang dengan ngaturang ayah Tabuh, Baris Gede, Tari Rejang dan Topeng.
Kegiatan ini berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat dengan melibatkan mahasiswa yang tidak hanya belajar di kampus saja, namun juga mengabdikan dirinya secara nyata di Pura Agung Besakih. Selain itu juga Unhi melibatkan dosen dan civitas akademika dengan harapan akan tumbuh partisipasi masyarakat untuk melestarikan seni, adat dan budaya. Berkaitan dengan proses pendidikan yang terjadi di Unhi Denpasar sekaligus membuktikan kampus ini didukung oleh fasilitas yang dibutuhkan
“Bidang seni ini tidak menutup untuk fakultas umum lainnya seperti Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan lain sebagainya,” ujar Wakil Rektor III Unhi sekaligus ketua panitia dalam kegiatan, Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si.
Rektor Unhi Denpasar, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS mengatakan, dengan program seni yang dimiliki Universitas Hindu Indonesia berkewajiban untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan ngayah. Tentunya dilaksanakan dengan melibatkan dosen, mahasiswa dan alumni. Melalui kegiatan ini ia harapkan masyarakat Bali turut berkontribusi dan belajar dengan adat tradisi dan budaya terutama pada program studi seni yang dimiliki Unhi Denpasar.
“Jadi kami mengundang putra dan putri lulusan SMA dan SMK untuk bergabung di Unhi Denpasar. Selain dapat menambah ilmu pengetahuan juga bisa melestarikan adat seni dan budaya lokal Bali,” ucap rektor.
Bagi Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Kolonel Purn. Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil, kegiatan ini sangat penting sehingga kegiatan ini harus terus dilaksanakan, mengingat Unhi adalah perguruan tinggi yang dimiliki oleh seluruh umat Hindu. “Untuk itu di tahun kedepan selain berbentuk pengabdian berupa tarian dan tabuh, juga bisa dikembangkan dalam bentuk yang lain seperti mengatasi masalah kebersihan di pura ini,” pungkasnya.(kbh2).