Di Dalung Ada Nasi Bungkus Seribu Rupiah ? Ini Kata Pemilik Warung
Denpasar-kabarbalihits
Uang Seribu dapat apa? sepertinya mustahil nilai seribu rupiah mendapatkan makanan yang membuat perut kenyang. Ternyata berbelanja di salah satu warung wilayah Dalung, Badung, warga bisa membawa pulang nasi bungkus seharga Rp. 1000.
Ramai dibagikan di media sosial, pemilik usaha salon kecantikan bernama Devi Widyaswari (24), menjual nasi bungkus seribu rupiah tepat didepan usaha salonnya She Glow, Jalan Padang Luwih, Dalung, Kuta Utara, Badung. Alhasil warga ramai berdatangan untuk membeli nasi bungkus seharga Rp.1000.
Devi mengatakan, warung ini dibuka dibantu ibunya sejak awal Februari 2023 yang melayani warga dari berbagai kalangan.
“Yang beli ada warga sekitar sini. Ada ojek online, terus pedagang yang lewat,” kata Devi Widyaswari saat ditemui di Warung She Glow, Jumat sore (24/2/2023).
Niatnya menjual nasi seribu rupiah ini berawal hanya untuk aksi sosial dengan berbagi nasi bungkus secara gratis kepada masyarakat umum. Namun dengan membayar seribu rupiah, menurutnya penerima nasi bungkus telah mendapatkan rasa memiliki.
“Jadi dia tidak meminta, atau mengemis. Dengan bayar seribu itu dia sudah ada rasa memiliki,” jelasnya.
Mantan pramugari salah satu maskapai penerbangan ini mengaku warungnya tidak dibuka tiap hari, hanya 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Sedangkan berbagai suguhan menu dibantu oleh Ibunya, yang dibuat di rumahnya kawasan Banjar Tegal Jaya, Dalung.
Hasil penjualannya nantinya akan diputar kembali untuk berjualan, meski tidak menutupi untuk membeli bahan makanan.
“Nggak cukup sebenarnya, cuman dipakai untuk nambah-nambah aja. Konsepnya bersedekah,” ujarnya.
Dengan konsep berjualan seperti ini, Devi merasa senang ketika bisa memberi makan kepada seseorang dengan harga yang sangat murah. Juga, aksinya ini akan berlanjut kedepannya.
Dari 10 Kg beras yang dimasak dalam sehari, dikatakan bisa menjadi 100 hingga 130 porsi nasi bungkus. Dengan warung dibuka mulai pukul 15.00 Wita dipastikan nasi bungkusnya habis terjual dengan cepat.
“Biasanya jam 4, jam 5 sore sudah habis,” ucapnya.
Terkadang beberapa donatur turut memberikan makanan berupa kue yang diberikan kepada pembeli nasi bungkus.
Ibu Devi, Endah Komalawati menambahkan, beberapa hidangan menu untuk isian nasi bungkus ini dibuat dari pagi hari. Menunya yang disajikan tentunya tidak monoton, seperti ayam sisit, sate ayam, sate lilit, telur rebus, perkedel jagung, tempe, tahu, dan mie goreng, atau mihun.
“Sengaja saya masak yang kering-kering agar lebih awet, ada sambal, krupuk. Menunya berubah-ubah sesempatnya saya masak, dan menyesuaikan budget yang ada” ucapnya.
Ia merasa senang dan bahagia bisa membantu anaknya yang berbagi kepada sesama dengan cara menjual nasi seharga seribu rupiah.
“Saya sebagai ibunya, termotivasi karena untuk hal kebaikan dan menjadi kebahagian,” sambungnya.
Penjual Bakso bernama Yanto yang tinggal di Sempidi, mengaku baru dua kali membeli nasi bungkus seribu rupiah ini, meski ia sering berjualan melintasi ruas jalan raya Dalung. Dengan adanya warung ini diyakini bisa membantu warga yang tidak mampu.
“Alhamdulilah, ini membantu yang tidak mampu,” katanya.
Senada dikatakan oleh salah seorang pegawai outlet makanan cepat saji bernama Firman asal Bondowoso. Menurutnya warung nasi bungkus yang dibuka tepat didepan tempatnya bekerja sangat membantu dirinya sebagai perantau, karena bisa membeli makanan yang sangat murah.
“Murah, lumayan lengkap nih lauknya. Tawarkan bagi orang yang merantau disini. Kebanyakan mahal-mahal kalau daerah sini, ini membantu,” ujarnya. (kbh1)