October 27, 2024
Pendidikan

Maknai Hari Bahasa Ibu International, Unwar Bersama APBL Pusat Gelar International Conference on Local Languages (ICLL) Tahun 2023

Denpasar-kabarbalihits

Dalam rangka memaknai Hari Bahasa Ibu Internasional, Universitas Warmadewa bekerja sama dengan Asosiasi Peneliti Bahasa-Bahasa Lokal (APBL) Pusat Denpasar menyelenggarakan International Conference on Local Languages (ICLL) 2023 dengan tema “Empowerment of Local Languages and Advancement of National Languages” bertempat di Ruang GDM 2 Lt 4 FKIK Universitas Warmadewa pada Jumat (17/02). Luar biasa, karena semua pembicara dalam seminar ini telah memberikan kontribusi yang besar untuk berbagi pengetahuan dan wawasan tentang masalah bahasa daerah.

Hadir sebagai Keynote Speaker Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA-RI), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M. Si dan didampingi para pembicara lainnya dari berbagai negara antara lain:

– Prof Antonia Soriente dari Italia,

– Prof Yoshiko Kubota dari Jepang,

– Prof. Natalia M. Filimonova, D.Si. dari Amerika Serikat,

– Prof. Clifton L. Pye, dari Amerika Serikat,

– Prof. I Wayan Arka dari Australia-Indonesia

– Prof.dr. Soetjiningsih, Sp. A(K), dari Indonesia,

– Dr. Katubi, M.Hum. dari BRIN Indonesia.

– Dr Mirsa Umiyati, M.Hum dari Universitas Warmadewa Indonesia

Ketua Panitia ICLL, Dr. I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini, M.Hum., dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Peneliti Bahasa Lokal (APBL) Pusat bekerja sama dengan Universitas Warmadewa dan Universitas Udayana. Dikatakan, dari Indonesia, tercatat sejumlah narasumber berasal dari berbagai institusi di berbagai wilayah nusantara.

“Kami berharap seminar ini dapat bermanfaat bagi pendokumentasian karya-karya akademik tentang bahasa daerah serta memperluas wawasan tentang keberadaan bahasa daerah dan penggunaannya, terutama untuk mengangkat perannya sebagai bahasa ibu bagi pembentukan karakter bangsa di era digital. Diskusi yang dibawa ke konferensi dikembangkan dari banyak topik spesifik. Subtopik yang ditawarkan dengan mempertimbangkan peran bahasa daerah dalam keluarga, masyarakat dan bangsa, jadi pembahasannya mulai dari vitalitas bahasa, dokumentasi bahasa, kekerasan verbal anak bahasa daerah sampai bahasa daerah dan pembangunan karakter,” paparnya.

Ketua APBL Pusat, Prof.Dr.Made Budiarsa, M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema dari seminar ini yaitu “Empowerment of Local Languages and Advancement of National Languages”.  Dalam kesempatan tersebut Ia menjelasakan pentingnya bahasa ibu, khususnya bahasa daerah merupakan topik yang patut untuk diperbincangkan karena merupakan warisan budaya leluhur.

Peran domestik ibu-bapak dalam mempertahankan bahasa ibu telah lama menanamkan nilai-nilai kehidupan, melakukan sarana instrumental bagi terwujudnya peradaban bahasa dalam membangun jaringan infrastruktur komunikasi dan interaksi verbal.

“Sebagai warisan budaya, bahasa ibu merekam pengetahuan, membawa kearifan dan mentransfer pengalaman hidup manusia lintas generasi, serta menjadi sumber kreasi yang terus menginspirasi kehidupan. Konferensi ini sangat penting untuk diadakan karena permasalahan utamanya adalah banyak generasi milenial yang tidak lagi menguasai dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu mereka. Fenomena ini berdampak pada pendidikan karakter dan merosotnya nilai-nilai budaya, tercabutnya akar lokal, dislokasi, peradaban, keramahan, dan kesantunan berbahasa, baik dalam bahasa daerah maupun bahasa nasional,” jelasnya.

Rektor Unwar, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., mengucapkan selamat datang kepada seluruh pembicara dan peserta di International Conference on Local Languages (ICLL) 2023. Ia mengatakan bahwa bahasa dikenal tidak hanya sebagai media untuk mengungkapkan ide dan pemikiran tetapi juga mencerminkan karakter pembicara.

Baca Juga :  Ingin Perdalam Tari Seperti Didik Nini Thowok, Siswi SMK N 5 Denpasar Dapat Hadiah dari Menteri Nadiem Makarim

“Menurut Ryan dan Bohlin (1999) menyatakan bahwa karakter adalah pola tingkah laku seseorang, orang yang berkarakter baik memiliki pengertian tentang kebaikan. Karakter Indonesia dapat disaksikan melalui bahasanya, tidak hanya dari cara berbicaranya tetapi juga dari kehidupan sehari-hari yang menunjukkan keramahan dan kedermawanan,” Rektor menerangkan.

Melalui seminar ini akan dibahas lebih lanjut tentang bagaimana membentuk karakter bangsa di era digital melalui bahasa. “Semoga bisa menjadi wadah yang baik untuk mengetahui strategi menjaga karakter baik masyarakat Indonesia di era digital ini dimana masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan mudah melalui internet atau akses komunikasi tanpa harus bertemu langsung di tempat,” pungkasnya.(kbh2).

Related Posts