November 17, 2025
Kuliner

Berbagai Olahan Lawar Ada Disini, Lawar Gurita dan Cumi Paling Ngehits

Denpasar-kabarbalihits

Pulau Bali kaya akan kuliner tradisional yang khas dengan bumbunya, salah satunya olahan lawar. Adonan berupa sayuran dan daging cincang ini terus mengalami perkembangan. Terutama pada isian daging yang bisa dikombinasikan agar terkesan tidak monoton. 

Seperti yang disajikan pada salah satu warung di Jalan Gatot Subroto I, Banjar Tangguntiti, Desa Tonja, Denpasar. Berbagai olahan lawar bisa dijumpai di warung yang dinamakan Wdc D’Cok ini, diantaranya lawar ayam, lawar kambing, lawar cumi, lawar gurita, dan lawar sapi. 

Pemilik warung I Wayan Agus Darmayasa (30) mengatakan, saat pandemi mewabah tahun 2021 merupakan momen baginya untuk membuka usaha kuliner dengan menu kakul (keong sawah). Seiring waktu, ia mencoba menyantap lawar buatan temannya dengan rasa yang enak, dan tertarik ingin menjual lawar dengan berbagai isian daging. 

“Dikasih saran sama teman, coba untuk menjual. Coba cobalah buat bumbunya akhirnya seperti ini,” kata I Wayan Agus Darmayasa saat ditemui di warung miliknya, kamis siang (16/2/2023).

Olahan lawar gurita dan cumi sengaja dibuat Darmayasa, agar bisa diterima oleh semua kalangan dan menjadi pilihan menu lain di warungnya. Terbukti, lawar gurita dan lawar cumi menjadi penjualan terbaik dari menu makanan lainnya. 

Dikatakan, warungnya semakin banyak pembeli untuk mencoba lawar gurita dan cumi. Tiap harinya, Darmayasa bisa menghabiskan daging gurita dan cumi masing-masing sebanyak 20 Kg sebagai olahan lawar dan sate tusuk. 

“Saya nggak hitung ya, itu bisa jadi berapa porsi. Habis langsung order, order ke nelayan di Sanur,” ucapnya. 

Meningkatnya peminat lawar gurita dan cumi, diakui dalam sehari mendapatkan penjualan hingga Rp 4 juta, dengan dibukanya warung dari pukul 11.00 wita sampai pukul 22.00 wita. 

“Ya sekitar Rp 4 juta, penjualan kotor,” ujarnya. 

Menurutnya cara membuat lawar gurita dan cumi tidak ada yang berbeda dengan lawar lainnya. Dimana daging gurita dan cumi cukup direbus hingga mendidih dan mencuci kembali rebusan daging tersebut dan siap dicampur dengan bumbu khas bali yakni base genep. 

“Tidak isi apa-apa, cuci, rebus, cuci sudah gitu saja. Amisnya hilang begitu saja,” ungkapnya. 

Selanjutnya untuk penghias hidangan sekaligus menambah cita rasa lawar, Darmayasa menaburkan beberapa biji merica hijau dan bawang goreng. 

“Ini sebagai garnis. Kebetulan banyak orang-orang minta harus ada mice gadang (merica hijau). Kalau ngga ada kaya ada yang kurang,” katanya. 

Pembeli yang mengunjungi warungnya tidak hanya dari warga Denpasar, dikatakan pembeli juga datang langsung dari Kabupaten Karangasem. Dimana  dalam mempromosikan lawarnya Darmayasa lebih memilih menggunakan  medsos. 

“Juga siswa-siswa SMP yang sering nongkrong di warung ini. Dari mereka juga ikut bantu ngajak temannya kesini,” jelasnya. 

Baca Juga :  Temukan Kejutan Di Bakso Kelapa Muda

Salah seorang pengunjung warung Wdc D’Cok, Gede Wira Kusuma bersama temannya mengaku pertama kali mencoba menu lawar gurita di warung ini. Baginya tempat dengan konsep Bar dipadukan dengan menu khas tradisional Bali menjadi sangat menarik sebagai pilihan penikmat kuliner. 

“Menunya juga banyak, biasanya orang menjual hanya lawar kambing, lawar sapi, ini semua ada. Pilihan menunya lengkap,” jelasnya. 

Baginya sajian lawar gurita ini memiliki rasa yang unik. Lawar gurita yang tidak kurang akan bumbu ini membuat keringat mengucur. 

“Saya salah satu penyuka lawar gurita, ini rasanya enak. Bumbunya terasa, kalau orang Bali bilang sepek ya. Memang gurita agak keras bumbunya supaya amisnya hilang,” katanya. 

Dengan harga Rp 20 ribu, lawar gurita yang disajikan bersama kuah, serapah, dan sate ini dirasa pantas dengan rasanya yang menggoyang lidah. 

“Dapat es teh lagi, sudah lengkap banget. Jadi pembeda di bumbunya, sepek. Di tempat lain jarang lawar dengan serapah, ini lawar sama serapahnya pas,” imbuhnya. (kbh1)

Related Posts