November 25, 2024
Politik

Ketua KPU Bali Usulkan Kampanye Tanpa Baliho, Manfaatkan Medsos dan Video Tron

Denpasar-kabarbalihits

Menjelang Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali gencar melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat umum, dengan mendukung program Green Election. Dimana Ketua KPU Bali Dewa Agung Gede Lidartawan menginginkan dalam upaya mengurangi timbunan sampah plastik, nantinya kampanye yang dilakukan oleh peserta pemilu diusulkan berjalan tanpa alat peraga berupa Baliho. 

Hal tersebut disampaikan saat digelarnya Peluncuran Kirab Pemilu Tahun 2024, Setahun Menuju Hari Pemungutan Suara pada Selasa (14/2/2023) yang dilakukan serentak di tujuh kota titik peluncuran, Aceh, Batam, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku Utara, NTT dan Papua. 

Melalui Kirab Pemilu 2024 ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali akan bergerak lebih masif mengajak seluruh stakeholder dan seluruh peserta Pemilu untuk mensosialisasikan Pemilu 2024.

Dewa Agung Lidartawan mengatakan, khusus Ide kampanye tanpa Baliho tersebut didapatkan dari masyarakat, yang nantinya akan ditawarkan kepada peserta pemilu. 

“Baliho itu mudaratnya (kerugian) lebih banyak daripada manfaatnya, ya kita tawarkan dulu nanti kita rembug dengan ketua-ketua partai. Karena di Undang Undang itu memfasilitasi kampanye berupa Baliho, spanduk, dan umbul-umbul dan bahan kampanye lainnya,” kata Ketua KPU Bali Dewa Agung Gede Lidartawan, Selasa (14/2/2023). 

Hal ini dinilai sebagai loncatan melakukan pendidikan politik menjadi lebih baik. Menurutnya tidak hanya dilihat dari Euforia, demokrasi juga bisa dimaknai dari substansinya. Menjadi pengalaman sebelumnya, banyak Baliho terbuang karena tidak dipasang oleh parpol dan itu menjadi kerugian negara. 

“Sudah kita cetakkan, berapa kerugian negara itu dan tidak bermanfaat bagi kita. Kemudian DPD juga banyak hampir 30 persen masih ada di Kabupaten/Kota, ini mubazir juga,” jelasnya.

Dewa Agung Lidartawan berharap untuk membuat Demokrasi menjadi lebih berisi. Agar pemilih nantinya lebih mengetahui calon yang akan dipilih bukan sekedar menyakupkan tangan. 

“Dia tahu visi misi partainya, dia tahu calonnya, itu kan lebih penting. Saya sudah lama mendengungkan ini, pada saat rapim sudah saya bilang bisa nggak kita mulai menghilangkan Baliho,” ujarnya.

Juga untuk mengoptimalkan kampanye dengan cara kekinian, seperti kampanye melalui medsos. Juga memanfaatkan Video Tron (panel layar teknologi LED) yang terpasang di beberapa tempat fasilitas umum. 

“Bahkan di Buleleng juga sudah punya video tron, kenapa tidak memanfaatkan itu, lebih bergerak bisa dilihat oleh masyarakat ada gambar yang lebih menarik daripada diam, tidak ada potensi untuk bagaimana mendewasakan pemilih,” terangnya.

Baca Juga :  KPU Bali Tetapkan Mulia-PAS No Urut 1, Koster-Giri No Urut 2

Selanjutnya jika disetujui oleh peserta Pemilu, KPU Bali akan bersedia memfasilitasi proses pembuatan gaya kampanye Digital tersebut. 

“Kalaupun nanti pilkada mereka mau, kita bikinkan, kenapa tidak bikin CD misalnya. Bikin CD kirimin rakyat, alihkan dana itu kan bagus,” sambungnya. 

Lidartawan juga mempunyai ide pada pembukaan kampanye yakni akan dilakukan di Mall. Layaknya event festival, rencananya akan dibuatkan booth untuk peserta partai politik. 

“Kemudian dari situ, nanti diberi kesempatan masing masing partai 5 menit untuk berkampanye. Jadi nanti kita datangkan anak-anak SMA, kuliahan, masyarakat juga datang. Dan kita bikinkan jadwal, partai ini kampanye dari jam sekian sampai jam sekian, sehingga disitu terjadi pendidikan Politik yang bagus. Kalau itu bisa dilakukan saya yakin pemilih itu lebih cerdas dalam rangka pemilihan,” imbuhnya. 

Pada kesempatan tersebut penandatangan Deklarasi dan Peluncuran Kirab Pemilu Tahun 2024 dengan tema Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa, dilakukan oleh seluruh pimpinan parpol di Bali, Ketua KPU Bali, Anggota Bawaslu Bali, Kepala Kejati Bali, Danrem I63/ Wirasatya dan Kapolda Bali. (kbh1)

Related Posts