November 24, 2024
Otomotif Pariwisata

Populer Jadi Tempat Wisata Otomotif, Mobil Ex Fatmawati Nangkring Disini

Denpasar-kabarbalihits

Mencari tempat wisata edukasi khususnya di Denpasar tentu pilihannya beragam. Menjadi populer saat ini adalah berekreasi di tempat ratusan Mobil Klasik sekaligus menambah wawasan tentang dunia otomotif.

Obyek wisata otomotif ini dinamakan Kebon Vintage Cars Bali, berlokasi di Jalan Tegal Harum No. 13 Biaung, Denpasar Timur, yang mengoleksi mobil-mobil klasik dari Tahun 1917 hingga mobil Tahun 1990-an.

Menjadi unik, di tempat ini juga terdapat mobil milik Fatmawati, istri dari Presiden Indonesia pertama, Soekarno.

Menurut Owner Kebon Vintage Cars Bali, Jos Dharmawan, mobil merk Playmouth warna hitam yang dilengkapi dengan dokumen resmi kepemilikan itu, dibeli dari seorang kolektor tinggal di Denpasar seharga Rp 9 juta pada tahun 2006.

Dengan kondisi mobil yang berantakan, Jos Dharmawan membutuhkan waktu 4,5 tahun untuk merestorasi kembali mobil tersebut, hingga kondisi mesin bisa dihidupkan.

“Lumayan berantakan, mesinnya berantakan, bodinya berantakan, dan waktu itu saya dapat dari teman kebetulan orang tuanya kolektor di Bali. Saya bingung bikin sampai jadinya,” kata Jos Dharmawan beberapa waktu lalu di Kebon Vintage Cars.

Untuk perawatan pada ‘Mobil Fatmawati’ terbilang sangat minimalis, dan tidak membuang waktu yang banyak. Karena terkadang mobil tersebut dipinjamkan untuk dipamerkan pada momen tertentu.

“Kalau mau dipakai baru saya hidupin, kalau enggak cuma dilap aja. Itu bisa jalan, kalau ada event-event khusus kadang dipinjam, kita keluarin,” jelasnya.

Diakui hampir 26 tahun Jos Dharmawan menghabiskan waktu untuk mengumpulkan 160 unit mobil-mobil kuno yang dipajang pada garasenya, sebelum menjadi tempat wisata otomotif seperti saat ini.

Khusus kunjungan di Kebon Vintage Cars dipandang berangsur meningkat, terlihat 3 bulan terakhir banyak warga australia yang mulai berkunjung ke tempatnya.

“Biasanya mereka datang pagi-pagi sekitar jam 9-10, atau Sore jam 4. Mereka tahunya dari komunitas mereka di asutralia yang pernah kemari,” ujarnya.

Ia berharap tahun 2023 Pariwisata normal kembali, dan kunjungan di kebon vintage cars bisa dioptimalkan. Kemudian untuk kunjungan wisatawan domestik dikatakan tergantung pada liburan, seperti liburan Natal dan Tahun Baru.

“Kunjungan dari teman komunitas luar Bali seperti club-club yang jalan-jalan ke Bali, kebanyakan mereka memanfaatkan tempat ini untuk ngumpul,” ucapnya.

Dinilai saat ini untuk kunjungan weekend rata-rata bisa mencapai 35 orang, sedangkan hari normal hanya sampai 20 orang.

Kembali dijelaskan dari ratusan mobil tua miliknya, yang menjadi perhatian adalah yakni mobil tahun 1917 jenis Ford model T, dan mobil ex Fatmawati dengan kondisi masih hidup.

“Itu kategori sangat otentik karena suratnya, fisiknya, mesinnya semua mendukung dan itu mobil memang betul yang pernah digunakan oleh keluarga Bung Karno saat itu,” terangnya.

Baca Juga :  Bali Cycling Marathon Kembali Di Gelar, Bersepeda Untuk Kesehatan dan Kebangkitan Pariwisata Bali

Melalui Kebon Vintage Cars ia bisa mengedukasi masyarakat mengenai keberadaan mobil-mobil klasik, karena dipandang banyak generasi yang lahir diatas tahun 1990-an sudah tidak pernah mengetahui keberadaan mobil tua.

“Jadi ya selain buat edukasi tapi juga bisa untuk hiburanlah,” tegasnya.

Untuk masuk ke Kebon Vintage, pengunjung dikenakan biaya Rp 100 ribu untuk dewasa, dan tiket masuk untuk anak-anak Rp 50 ribu.

Salah seorang pengunjung, Ani Rustiana mengaku tertarik mengunjungi Kebon Vintage Cars bersama keluarga hanya ingin berekreasi sekaligus merubah kebiasaan cucunya yang biasa bermain gadget.

“Biar gak maen HP terus, biar lihat yang benar-benar nyata. Alam terbuka kan bagus out door,” katanya.

Ia juga terkesan melihat tempat ini, karena seumur hidupnya belum pernah melihat ratusan mobil klasik dikumpulkan menjadi satu tempat, serta mobil-mobil yang dirawat dengan baik.

“Tempatnya juga luas mobilnya juga benar-benar klasik biar kita tahulah yang dulu seperti apa. Ada Mercedes tiger sama mobil jamannya roll royce tahun 1974 itu yang menurut saya menarik,” ujarnya.

Dengan dikenakan harga tiket Rp 100 ribu Ani Rustiana tidak merasa keberatan, karena dianggap pantas dengan mengunjungi tempat ini yang memerlukan biaya perawatan, dan biaya lainnya.

“Nggak masalah, kalau 100 ribu masih oke,” imbuhnya. (kbh1)

Related Posts