November 25, 2024
Sosial

Gus Adhi DPR Idaman, Apa yang Dilakukannya Pada Krama Subak Pedahanan Abiansemal

Badung-kabarbalihits

Mengawal aspirasi krama subak Pedahanan, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung, Anggota Komisi II DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) tidak tanggung-tanggung hadir langsung menemui krama subak untuk mengakomodir penyelesaian masalah yang terjadi. Salah satu permasalahan yang paling krusial adalah Pembangunan kavling oleh pengembang yang ditolak keras krama subak karena akan mengganggu pertanian setempat.

Turut hadir kedua perbekel yang mewilayahi subak tersebut yakni Perbekel Angantaka, A.A Ngurah Gede Eka Surya dan Perbekel Jagapati, Wayan Sutarga didampingi petugas dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas di desa setempat.

“Akhir-akhir ini banyak kendala kami di lapangan. Seperti contohnya para pengembang mau masuk ke areal kami dan kami tetap menolak bahkan tetap mempertahankan wilayah kami, subak tempat penghidupan kami di sini,” tegas Pekaseh Pedahanan, I Wayan Sari Merta seusai pertemuan di Balai Subak Pedahanan, selasa (6/12).

Apalagi lahan yang akan di kavling atau dibuat perumahan tersebut sampai saat ini masih tergolong lahan yang produktif, lahan basah bahkan pengairannya masih bagus.

“Makanya kami tetap menolak keras adanya kavlingan atau pengembang yang masuk ke wilayah kami,” imbuhnya.

Perbekel Angantaka, A.A Ngurah Gede Eka Surya (kiri) dan Perbekel Jagapati, Wayan Sutarga (kanan) yang turut menyatakan penolakan alih fungsi lahan

Perbekel Angantaka, A.A Ngurah Gede Eka Surya (kiri) dan Perbekel Jagapati, Wayan Sutarga (kanan) yang turut menyatakan penolakan alih fungsi lahan

Terkait permasalahan tersebut, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra memberikan apresiasinya kepada krama subak karena memiliki keinginan kuat untuk mempertahankan areal pertanian serta menjadikan areal subak sebagai pertanian yang dilindungi.

“Ini patut kita apresiasi dan juga harus di atensi  oleh semua elemen lapisan baik masyarakat ataupun pemerintah,” ujar Anggota DPR RI yang akrab di sapa Gus Adhi ini.

Sementara itu dari permasalahan yang muncul terdapat investasi yang mengganggu pemikiran dan aktivitas karma subak. Untuk itu Gus Adhi meminta dilakukan musyawarah yang sesuai dengan asas-asas hukum yang kuat.

Baca Juga :  Komit Tagline "Goes to 4.0", Kwarda Bali Launching siapsapa.id

“Saya yakin dengan keharmonisan dalam perbedaan inilah yang harus tetap kita jaga di dalam memecahkan suatu permasalahan,” imbuhnya.

Sementara saat pertemuan tersebut dari pihak pengembang tidak hadir sehingga belum mampu memberikan solusi yang tepat.

“Saya harapkan semua pihak datang bersama-sama untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan kepala dingin, dengan tujuan subak tetap lestari serta pertanian harus kita jaga dengan sebaik-baiknya, tanpa mengorbankan investasi, seperti mencari lahan yang tidak produktif untuk dijadikan perumahan,” pungkasnya.(kbh2)

Related Posts