June 27, 2025
Opini Politik

Diprediksi Akan Resesi Ekonomi Global 2023, Apa Dampak Terhadap Tahun Politik?

Denpasar-kabarbalihits

Indonesia belakangan disebut-sebut akan memasuki masa resesi ekonomi global pada tahun 2023. Padahal, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2024. Hal ini membuat beberapa pihak was-was, karena di tahun 2023 persiapan menuju Pemilu 2024 sedang gencar-gencarnya dilakukan.

Pengamat Politik, Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengatakan banyak pakar ekonomi memprediksi ekonomi global akan mengalami resesi pada tahun 2023. Ini akan berdampak pada penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak di Indonesia pada tahun 2024. Pasalnya, eskalasi Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 akan meningkat di tahun 2023. Meskipun demikian, mantan KPU Provinsi Bali ini menegaskan bahwa seberat apapun kondisi di 2023 nanti, Indonesia harus tetap melaksanakan pemilu. Sebab, pemilu merupakan hak konstitusional rakyat Indonesia yang jelas diatur, baik di dalam Pasal 1 ayat 2 dan Pasal 22E UUD NKRI 1945. Apalagi, kondisi resesi ekonomi global sudah diperhitungkan oleh pemerintah. Bahkan, pemilu 2024 pun sudah dipersiapkan jauh sebelumnya.

“Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 adalah agenda politik Indonesia yang sangat strategis, oleh karena itu harus kita fikirkan bersama, bagaimana penguatan pondasi ekonomi khususnya kemandirian di bidang ekonomi menjadi satu matter yang kita perlukan, karena akan beririsan dengan eskalasi politik dalam negeri. Untuk utu, kesadaran bersama harus kita bangun bahwa kita akan menghadapi agenda politik tahun 2024 yang eskalasinya akan kita rasakan mulai tahun 2023 yang bertepatan dengan persoalan resesi ekonomi global,” ujar Wisnumurti, Sabtu (19/11).

Akademisi Universitas Warmadewa (Unwar) ini meyakini bahwa pondasi ekonomi Indonesia akan kuat dan bertahan menghadapi resesi ekonomi global 2023. Selain karena Presiden Jokowi telah mampu mengatasi pandemi Covid-19 dengan sukses (dibandingkan dengan negara-negara lain), juga karena ekonomi nasional didukung oleh kekuatan ekonomi yang berbasis kerakyatan, yaitu UMKM. Menurut Wisnumurti, UMKM ini menjadi sebuah kekuatan dan ketahan tersendiri bagi ekonomi masyarakat yang akan menopang ekonomi nasional. Apalagi, ekonomi masyarakat sudah terbiasa mengalami goncangan dan peristiwa yang berdampak pada ekonomi.

Baca Juga :  Potret Kondusifnya Pilkada Serentak di Buleleng, Ada TPS yang Seluruh Anggota KPPSnya Diisi Perempuan

“Ekonomi yang paling berat itu sebenarnya pada saat pandemi Covid-19 dari tahun 2020 sampai 2022, 2 tahun kita mampu bertahan. Sementara ada 15 negara yang bangkrut (akibat dampak Covid-19,red). Dan Indonesia bisa keluar dari itu (dampak Covid-19, red). Ini kan luar biasa. Saya melihat bahwa pondasi ekonomi kita ada pada UMKM, sehingga ekonomi kerakyatan ini merupakan suatu jawaban atas krisis ekonomi global yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2023,” pungkasnya. (kbh2)

Related Posts