Mendapat Pelatihan Dan Alat Produksi, UMKM Kuliner Buleleng Siap Naik Kelas
Buleleng – kabarbalihits
Memaksimalkan potensi UMKM kabupaten Buleleng di bidang kuliner, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah memberi pelatihan kepada pelaku UMKM bidang kuliner yang ada di Buleleng. Tidak hanya mendapat pelatihan, para pelaku UMKM kuliner tersebut sekaligus mendapat bantuan alat produksi.
Pelatihan keterampilan kuliner bertajuk “Kerthi Boga Santhi” dilaksanakan selama 3 hari, mulai 2 hingga 4 November 2022 di Bali Taman Lovina Resort, Buleleng. Kegiatan ini diikuti 60 pelaku UMKM bidang kuliner di Kabupaten Buleleng, yang dibagi menjadi 2 angkatan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, Dr. I Wayan Ekadina, SE., M.Si. saat membuka kegiatan ini mengatakan pelatihan keterampilan kuliner merupakan bentuk perhatian Pemerintah Provinsi Bali dan Buleleng demi kemajuan UMKM di Buleleng, khususnya bidang kuliner. Sesuai dengan tema Kerthi Boga Santhi, diharapkan bidang kuliner ini nantinya dapat membawa kedamaian dan kesejahteraan, melalui usaha yang tekun dan ulet dari para pelaku UMKM.
“Apa itu Kerthi Boga Santhi? Ya ini, Santhi adalah damai, dengan adanya boga kita akan menjadi damai. Kerthi itu adalah keuletan dan ketekunan dari sahabat UMKM. Harapan kami semoga pelatihan ini dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat UMKM, bisa naik kelas, bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya, tentu saja juga kesejahteraan Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali,” ungkap Wayan Ekadina.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah Kabupaten Buleleng, Drs. Dewa Made Sudiarta, M.Si. menyambut baik pelatihan kuliner Kerthi Boga Santhi yang diselenggarakan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali. Dia berharap kegiatan ini dapat mengembangkan UMKM, khususnya di bidang olahan pangan di Buleleng, agar tetap eksis, sekaligus mulai membuat inovasi dan kreativitas produk. Dewa Made Sudiarta mengatakan terdapat 57 ribu UMKM di Kabupaten Buleleng. Dari jumlah tersebut, 60 persen diantaranya adalah UMKM di bidang olahan makanan dan minuman.
“Kurang lebih 57 ribu UMKM kita, hampir 60 persennya bergerak di bidang olahan makanan dan minuman. Saat pandemi covid, terbukti dan teruji bahwa olahan makanan dan minuman ini menjadi sangat diperlukan untuk menggerakkan sektor riil kita. Jadi ini sebenarnya sangat potensial, disamping kita memang kaya dengan komoditi-komoditi pangan. Tentu dengan pelatihan kuliner ini, disamping mengembangkan produk-produk komoditi pangan lokal, tentu nanti juga diharapkan dari tim narasumber bisa mengoptimalkan produk-produk inovatif. Jadi bagaimana produk-produk lokal ini bisa dikemas, dan nanti hasilnya produk yang sesuai dengan keinginan anak muda,” harap Dewa Made Sudiarta.
Pelatihan keterampilan kuliner Kerthi Boga Shanti melibatkan Bali Chef Community (BCC) sebagai narasumber, yang merupakan chef di hotel bintang 4 dan 5 dengan kemampuan tingkat internasional. Dalam pelatihan selama 3 hari ini, peserta diberikan materi berupa teori dan praktek dalam mengolah makanan dan minuman. Tidak hanya memberi resep dan cara mengolah makanan, para peserta juga diberikan pengetahuan tentang kebersihan makanan, serta perhitungan modal dan harga jual produk. Bahkan para peserta juga dididik tentang kedisiplinan sebagai salah satu modal penting dalam kesuksesan usaha.
Di hari terakhir, para peserta melaksanakan ujian praktek mengolah langsung makanan berupa kue dan roti kekinian, sesuai dengan resep yang diberikan. Hasil olahan peserta kemudian dinilai dari segi rasa, tekstur, penampilan, sekaligus perhitungan harga jualnya. Kepala UPTD Diklat Koperasi UMKM Provinsi Bali, Ir. I Wayan Joniarsa, M.Si. yang ikut menjadi salah satu tim penilai mengatakan hasil olehan peserta pelatihan telah menunjukkan kualitas yang bagus.
“Kami merasa para peserta telah menerima materi yang diberikan BCC dengan sangat baik. Hasil olahan mereka dari segi rasa, tekstur, dan penampilan sudah sangat bagus. Sehingga ini bisa menjadi modal awal bagi mereka untuk dikembangkan,” ungkap Wayan Joniarsa.
Setelah menyelesaikan semua materi, praktek, dan ujian, para peserta pelatihan keterampilan kuliner langsung mendapat bantuan alat produksi. Masing-masing peserta mendapat 3 alat produksi, yaitu 1 buah oven, 1 buah mixer, dan 1 buah steamer. Penyerahan alat produksi dilakukan oleh Kepala UPTD Diklat Koperasi UMKM Provinsi Bali, Ir. I Wayan Joniarsa, M.Si., disaksikan Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Buleleng, Ariston Adhi Pamungkas.
“Tujuannya bagaimana nanti teori, praktek yang diberikan bisa berkesinambungan. Alat yang diberikan tentunya berkaitan dengan pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Buleleng ini, yaitu berupa steamer, oven, dan mixer. Kita mengharapkan juga nanti pelaku usaha di bidang kuliner ini semakin meningkat dan naik kelas, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para umkm ini, dan masyarakat Buleleng pada umumnya,” jelas Wayan Joniarsa.
Mendapat pelatihan sekaligus bantuan alat, para pelaku UMKM peserta pelatihan ini mengungkapkan kegembiraan dan apresiasi atas perhatian yang diberikan Pemerintah Provinsi Bali.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, serta Dinas Koperasi UKM Provinsi Bali yang sudah melaksanakan pelatihan, sehingga kami bisa belajar lebih banyak lagi tentang kuliner. Terima kasih juga kami sudah diberi bantuan alat untuk bisa bekerja langsung,” ungkap salah satu pesrta pelatihan, Ketut Trinadi.
Setelah melaksanakan pelatihan keterampilan kuliner di Buleleng, kegiatan ini akan dilanjutkan di Kabupaten Karangasem dan Bangli. Sedangkan di Denpasar nanti akan dilaksanakan pelatihan barista. (kbh7)