June 27, 2025
Opini

Sejahterakan Masyarakat Buleleng “Jangan Paksakan Sektor Pariwisata”

Opini-kabarbalihits

Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang tergolong kecil namun telah mendunia karena memiliki sebuah icon yakni destinasi pariwisata. Tentunya potensi tersebut harus dikelola dengan baik, seperti dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana. Namun demikian, jika dicermati, beberapa karakter kewilayahan, khususnya di Kabupaten Buleleng yakni salah satu bagian pulau Bali yang ada di sisi utara dengan jumlah penduduk paling besar bahkan cakupan wilayahnya sepertiga dari pulau Bali ini dinilai tidak bisa memaksakan diri untuk mendongkrak pariwisata dalam rangka untuk kesejahteraan masyarakat setempat.

Akademisi Universitas Warmadewa (Unwar) Dr. I Wayan Rideng, SH.,MH memberi opini, Buleleng harus tetap pada konteks sebagai daerah pertanian dalam arti luas. Jika dicermati Buleleng dengan konsep “Nyegara Gunung” menjadi karakter yang sangat menunjang dan strategis berkembang dari sektor pertanian.

“Dengan demikian kita berharap dari sisi kebijakan jangan dipaksakan cuma dari sektor pariwisata saja. Masyarakat juga harus sadar bahwasanya Buleleng memiliki potensi penting dari sektor pertanian dalam arti luas,” ujarnya.

Oleh sebab itu bagi putra daerah asal Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada ini pembangunan infrastruktur perhubungan menjadi sebuah keharusan secara massif di daerah yang terkenal dengan istilah Den Bukit ini. Dengan demikian akan terjadi percepatan perkembangan sektor pertanian dalam mendukung sektor pariwisata sehingga sangat memberikan kontribusi yang sangat signifikan nantinya.

“Tentu kalau kita cermati dalam konteks Buleleng sangat tepat sebagai wilayah pertanian. Pertama kan topografi daripada Kabupaten Buleleng, kedua cakupan luas wilayah dan yang tidak kalah pentingnya adalah sejarah bangsa-bangsa yang menjajah Indonesia khususnya Bali itu kan dilihat dari konteks pemanfaatan wilayah.

Rideng memberi contoh perbandingan, identitas Kabupaten Gianyar sebagai “Kota Seni” menunjukkan sebuah proses sejarah yang tidak bisa ditinggalkan. Begitu juga Bangli sebagai daerah pegunungan yang memberikan sebuah aliran untuk pengairan bagi wilayah Buleleng.

Baca Juga :  Nge-gossip Yuk

“Kan beda dengan wilayah-wilayah lain, kalau misalnya di suatu kota barangkali tidak tepat karena kondisi topograpi tidak seperti karakter nyegara gunung. Oleh sebab itu kita lihat saja berbeda ketika di wilayah Buleleng barat yang cocok adalah pertanian anggur, jagung dan tebu. Kemudian wilayah timurnya berbeda yakni cocoknya jambu mete, di daerah pertengahan itu kan persawahan, sehingga wilayah-wilayah itu menunjukkan Kabupaten Buleleng senantiasa posisinya didorong oleh sektor pertanian dalam arti luas,” jelasnya.

Rideng mengakui Buleleng juga memiliki identitas sebagai destinasi pariwisata di beberapa titik. Sejarah Belanda mengidentifikasi Buleleng sebagai Love (Cinta)  sehingga lahir wilayah Lovina.

“Tetapi bagaimanapun juga kan nuansanya berbeda dengan daerah di Bali Selatan (Badung) misalnya,” pungkasnya.(kbh2)

Related Posts