Hadiri Karya Ngusaba Desa Adat Kedonganan, Wayan Suyasa Ngaturang Punia Rp 15 Juta
Badung – Kabarbalihits
Wakil Ketua DPRD Badung Wayan Suyasa, Jumat (7/10) menghadiri karya Ngusaba Desa di Desa Adat Kedongaan Kecamatan Kuta Dalam kesempatan tersebut Ketua DPD Partai Golkar Badung tersebut secara tidak sengaja bersamaan hadir dengan anggota DPRD Bali , Wayan Disel Astawa yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Badung. Untuk mensuport Karya yang baru pertama kali dilasanakan oleh Desa Adat Kedonganan ini, Politisi tiga periode di DPRD Badung yang akrab disapa WS ini mepunia sebesar Rp 15 juta dan Wayan Disel Astawa mapunia Rp 5 juta.
Wayan Suyasa saat hadir di hadapan masyarakat Desa Adat Kedonganan mengatakan, pihak eksekutif yakni Bupati Badung sudah sempat datang menghadiri karya ini, dan dirinya selaku bagian pemerintah di legislatif menyatakan kebanggaannya dapat hadir dalam upacara yang sangat baik ini. “Kami bagian dari pemerintah mengapresiasi dan berbangga terhadap krama Desa Adat Kedonganan yang telah mengajegkan dresta adat Bali. Dari informasi jro bendesa, bahwa karya ini baru pertama kali dilaksankan. Hal ini bagus, lebih baik dilaksankan dari pada tidak sama sekali, “ujarnya.
Lebih lanjut Ketua DPD Partai Golkar Badung ini mengatakan, krama Desa Adat Kedonganan sudah berbuat yang baik, mau bersatu bergotong royong dalam melaksanakan karya dan pihaknya berharap kerbersamaan ini tetap dijaga. ” Titiang boya je, nasikin segara, krama sinamian sampun uning lan wikan dari titiang. Kami harapkan jangan terpengaruh dengan kepentingan sesaat. Apalagi kedatangan saya ini membuat krama terpecah belah, hal ini sangat tidak saya harapkan,”paparnya.
Secara khusus Wayan Suyasa politisi inovatif asal Penarungan Mengwi ini mengapresiasi serta berbangga atas swadarma krama menjalankan yadnya tulus iklas ini.
Sementara Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha Mengatakan, pihaknya berterimakasih atas kedatangan Wakil Ketua DPRD Badung, Wayan Suyasa serta anggota DPRD Bali, Wayan Disel Astawa memenuhi undangan. Begitu juga punia yang telah diberikan. “Dapat kami laporkan disini, kegiatan karya ini baru bisa terlaksana pada tahu ini dan ini yang pertama kami lakukan. Puncak karya ini akan dilaksankan pada Purnama Kapat, 10 Oktober 2022, pada tanggal 8 Oktober ada kegiatan Mapepada, dan pada tanggal 15 Oktober nanti kami akan melaksanakan upacara Nyenukin yang dilaksankan di Bale Agung Desa Adat Kelan. Dari Awig-awig yang baru diselesaikan, karya ini nantinya akan dilaksankan setiap 30 tahun sekali, “paparnya.(Kbh6)