November 25, 2024
Daerah Kesehatan

RSUD Wangaya Berbenah Tingkatkan Pelayanan

Denpasar-kabarbalihits

Guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Bali, khususnya warga di Denpasar, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar berkomitmen untuk berbenah dalam upaya meningkatkan pelayanan. Terlebih pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) dibutuhkan penambahan SDM profesional.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Wangaya A.A Made Widiasa pada sosialisasi peningkatan pelayanan RSUD Wangaya kepada masyarakat, di Ruang Pertemuan Aula RSUD Wangaya, Kamis (6/10/2022).

Menurutnya dengan keadaan infrastruktur yang terbatas menjadi tidak seimbang dengan jumlah pasien yang meningkat dari beberapa bulan terakhir.

“Jumlah pasien di IGD biasanya 40-50 per hari, tapi dengan kapasitas yang kita punya awalnya 7 bed kita kembangkan 9 bed dan sekarang 11 bed, 2 cadangan total hari ini 13 bed. Tetapi jumlah pasien ke IGD terus meningkat,” kata Direktur RSUD Wangaya, dr. A.A Made Widiasa, Sp.A.,MARS bersama Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, didampingi Wadir Administrasi Umum dan Keuangan RSUD Wangaya.

Bersama jajaran manajemen, disampaikan beberapa hal terkait adanya informasi yang ramai diperbincangkan di masyarakat terutama di media sosial, dimana RSUD Wangaya disebutkan menolak pasien sehingga menyebabkan Ibu NS meninggal dunia.

Selaku manajemen ia menyampaikan minta maaf dan duka cita mendalam atas berpulangnya seorang ibu yang berkeinginan mendapatkan pelayanan kesehatan RSUD Wangaya.

“Kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dalam pelayanan tersebut. Namun percayalah bahwa pelayanan yang optimal terus kami berikan hingga saat ini,” ucapnya.

Kembali secara tegas disampaikan pihak RSUD Wangaya tidak menolak Pasien. Diterangkan saat kejadian pada 24 September 2022 lalu, kapasitas intalasi IGD di RSUD Wangaya Denpasar dalam kondisi penuh.

Dinilai dalam kondisi tersebut, apabila dipaksakan menerima pasien akan membuat pelayanan tidak akan optimal dan beresiko bagi pasien.

Selanjutnya, saran untuk merujuk pasien dengan memanfaatkan ambulans dari BPBD juga telah disampaikan pihak RSUD Wangaya. Mengingat ambulans di RSUD Wangaya tidak dapat merujuk pasien tanpa didampingi tenaga medis yang saat itu sedang menangani pasien di IGD.

“Hal tersebut adalah hasil investigasi internal dari dewan etik RSUD Wangaya sebagai bahan pembanding yang kami rasa perlu untuk disampaikan. Dimana dalam setiap kejadian di rumah sakit selalu dilaksanakan investigasi sebagai upaya berkelanjutan untuk memberikan evaluasi dan peningkatan pelayanan,” terangnya.

Dengan adanya masukan dari dewan etik RSUD Wangaya serta masyarakat Bali, khususnya warga Kota Denpasar, pihaknya terus melakukan evaluasi pelayanan. Sehingga saat memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat terus di optimalkan dengan mengutamkan rasa kemanusiaan, prosedur pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan, kepuasan pasien dan kode etik Kedokteran.

 “Sehingga kita tidak bekerja hanya baik melainkan juga benar,” ujarnya.

Baca Juga :  Simakrama Di Banjar Banjaran, Suyadinata Tegaskan Pemimpin Wajib Miliki Inovasi Sejahterakan Masyarakat

Saat ini RSUD Wangaya merenovasi IGD sebagai upaya peningkatan infrastruktur dan penambahan jumlah tempat tidur.

“Hal ini adalah bentuk komitmen kami dari dalam meningkatkan optimalisasi pelayanan kesehatan secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Diharapkan setelah direnovasi dan adanya penambahan jumlah tempat tidur di IGD dapat meningkatkan kapasitas pelayanan kepada masyarakat. (kbh1)

Related Posts