July 30, 2025
Daerah Peristiwa

Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM, Pemberian BLT Dinilai Tidak Efektif

Denpasar-kabarbalihits

Puluhan orang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar melakukan aksi damai, di depan Gedung DPRD Bali, Renon, Denpasar, Rabu (7/9/2022).

Mereka menyampaikan aspirasi terkait beberapa kebijakan Pemerintah, salah satunya naiknya harga BBM subsidi di tengah-tengah pemulihan ekonomi nasional yang belum stabil.

Tuntutan yang disampaikan para mahasiswa tersebut diantaranya, menolak kenaikan harga BBM, pencabutan tarif dasar listrik, mendesak Pemerintah memberantas mafia migas, menolak komersialiasi Pendidikan, serta mengecam tindakan repressive aparat keamanan.

Menyoroti kenaikan harga BBM, Ketua Umum HMI Cabang Denpasar, Muhammad Alawisaifi beranggapan, seharusnya ada solusi lain yang menjadi acuan untuk diterapkan dan dijadikan keputusan Pemerintah, sehingga tidak harus mencabut subsidi BBM.

“Apalagi cuman diakali adanya BLT itu, yang sebenarnya tidak pernah bisa rata juga terhadap seluruh masyarakat,” katanya.

Menurutnya pemberian BLT BBM oleh Pemerintah dinilai tidak efektif, sebab hanya berlaku untuk beberapa bulan sedangkan kenaikan harga BBM akan terus berlanjut.

Ditambahkan, aksi kali ini merupakan sebagai pemantik untuk gerakan himpunan mahasiswa lainnya di Bali dengan melakukan aksi serupa kedepannya.

“Karena untuk HMI Denpasar memang dari dulu punya gaya sendiri untuk menyampaikan aspirasi. Cuma menjadi poin penting aksi itu tidak ada tindakan repressive dari pihak keamanan yang terus-terusan seperti diadu domba, antar pihak kemanan dengan masa aksi itu sendiri,” ujarnya.

Sebagai solusi persoalan energi, HMI cabang Denpasar juga merekomendasikan pada Pemerintah untuk melakukan beberapa kebijakan. Salah satunya memperbaiki dan memperkuat kondisi ekonomi rakyat sehingga penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran, yakni pada masyarakat kelas menengah kebawah dan pelaku UMKM.

Baca Juga :  Tancapkan Penjor Pengrebongan,  Ada Yang Habiskan Biaya Rp 4,5 Juta

Membatasi penerima manfaat BBM bersubsidi untuk jenis kendaraan tertentu, seperti angkutan roda dua, angkutan umum dan angkutan logistik.

“Pembatasan BBM bersubsidi ini harus disertai dengan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi kebocoran penyaluran BBM bersubsidi sektor industri, pertambangan dan perkebunan,” ucap mahaiswa lainnya saat orasi.

Puluhan mahasiswa ini akhirnya membubarkan diri setelah tuntas menyampaikan orasi dan puisi, yang dijaga ketat dari tim keamanan gabungan bersama pecalang desa. (kbh1)

https://youtu.be/6RCCp1cYDdc

Related Posts