Supadma Rudana Ingatkan Pemerintah Kawal Inflasi Kenaikan Harga BBM
Denpasar-kabarbalihits
Pemerintah secara resmi telah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Anggota DPR RI Dapil Bali Fraksi Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana yang membidangi BUMN, Investasi, Perdagangan, UMKM mengingatkan pemerintah untuk mengawal dampak kenaikan harga yang ditimbulkan (inflasi).
“Kenaikan harga BBM ini sangat menyentuh masyarakat kecil khususnya Pertalite dan solar non subsidi yang banyak digunakan. Tentu masyarakat akan mensiasati agar bisa bertahan,” ucap Supadma Rudana saat dihubungi, Minggu (4/9).
Bahkan, politisi senior asal Desa Peliatan Ubud ini juga menyebut kenaikan BBM ini mengancam pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Pemerintah wajib mengawal, jangan sampai inflasi terlalu tinggi. Karena sudah pasti UMKM bakal paling terdampak,” tegasnya.
Supadma Rudana yang juga sebagai Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini meyakini kenaikan harga BBM tentu akan berdampak terutama dengan kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat. “Pemerintah wajib mengawal, jangan sampai inflasi terlalu tinggi. Karena sudah pasti UMKM bakal paling terdampak,” bebernya, sembari mengatakan, kenaikan harga BBM ini momentumnya sebenarnya tidak tepat karena ekonomi masyarakat baru menggeliat, pasca Pandemi Covid-19. Terlebih di Bali, sektor pariwisata baru mulai menggeliat dan di Bali efeknya pasti keras terhadap ekonomi rakyat, terutama bagi pelaku pariwisata yang bergerak di bidang bisnis transportasi.
“Kalau dilihat dari momentum, sebenarnya kurang tepat saat ini dengan menaikkan harga BBM, ekonomi masyarakat baru menggeliat setelah terjadi hantaman pandemi Covid -19. Saya menerima aspirasi dari kalangan praktisi pariwisata di Bali mereka juga merasa berat, namun nggak bisa ngomong apa-apa lagi. Kalau cost tinggi, ya pariwisata juga jadi mahal,” ungkapnya.
Supadma Rudana berharap walaupun kenaikan harga BBM ini merupakan mekanisme pasar, harus ada upaya-upaya pemerintah mengatasi jeritan masyarakat kecil seperti harga kebutuhan pokok harus murah. Harga tiket pesawat juga jangan sampai naik, sehingga wisatawan domestik tetap bisa ramai ke Bali.
“Kalau tiket mahal, mereka bisa beralih ke destinasi lain dengan harga murah dan terjangkau,” pungkasnya.(r)