October 26, 2024
Daerah Seni Budaya

Polemik Pesulap Merah VS Gus Samsudin, FKPPAI Bali Ambil Sikap

Badung-kabarbalihits

Pesulap Merah masih ramai dibicarakan berbagai kalangan terkait polemik dengan Gus Samsudin.

Aksi Pesulap Merah yang kerap membongkar trik praktik perdukunan direspon Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI) Bali. Sebab penyembuhan alternatif di Bali dipandang tidak dilakukan dengan cara main-main.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Penasihat DPD FKPPAI Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi, SH yang akrab disapa Cok Rat saat memberikan sambutan pada HUT Ke-5 Dewan Pimpinan Daerah FKPPAI Bali di Kuta, Badung (28/8/2022).

Dikatakan, penilaian publik terhadap cara penyembuhan altenatif saat ini telah berubah. Cok Rat yang menekuni spritual selama 20 tahun merasa sedih dengan timbulnya ketidakpercayaan masyarakat terhadap cara penyembuhan alternatif yang dilakoni paranormal.

“Kelompok-kelompok seperti ini katanya tidak pernah berhasil menyehatkan orang, katanya bohong. Saya sedih, saya belajar spritual ini sudah lebih dari 20 tahun. Itu cukup lama waktunya,” kata A.A Ngr Oka Ratmadi didampingi Ketua HUT ke-5 DPD FKPPAI Bali, Bayu Gendeng.

Cok Rat menginginkan bagi yang menekuni profesi spritual ini untuk tidak main-main dalam melakukan penyembuhan. Sebab khususnya di Bali, penyembuhan kedewataan dilakukan dengan cara permintaan melalui Tuhan.

“Tuhan yang memberikan penyembuhan, saya tanya disini, percaya atau tidak? Penyembuhan Tuhan itu luar biasa,” ujar Cok Rat.

Para penekun spritual diminta fokus dengan kepercayaan penuh kepada Tuhan sebagai maha pencipta.

“Ne ngae gumi Tuhan to, ne ngae nak luh Tuhan, ne ngae nak muani Tuhan, (yang membuat Bumi adalah Tuhan, yang membuat wanita adalah Tuhan, yang membuat laki-laki juga Tuhan) tidak ada lagi,” serunya di hadapan anggota FKPPAI Bali.

Pada kesempatan tersebut, Cok Rat mendemokan penyembuhan melalui air kepada beberapa undangan HUT. Dimana air mineral yang dituang dalam gelas diberikan energi positif, dengan cara menggerakkan jemari tangannya yang ditujukan ke dalam air.

Sementara Ketua DPD FKPPAI Bali, Dr. Anak Agung Gde Wiraguna mengatakan, momentum HUT ke-5 FKPPAI Bali sangat baik untuk menanggapi polemik terkait membongkar trik praktik perdukunan. Hal tersebut dipandang bukan suatu serangan kepada FKPPAI, melainkan salah satu oknum paranormal yang diduga melakukan suatu penipuan.

“Dukun itu warisan leluhur nusantara, jadi kalau orang yang betul-betul menekuni tidak akan melakukan suatu penipuan, menggunakan trik,” jelas A.A Gde Wiraguna.

Bagi sebagian kalangan ada yang mencoba untuk menelusuri dengan adanya trik tersebut. Dari polemik yang terjadi, pihaknya menanggapi dari sisi positif agar masyarakat tidak tertipu.

Saat ini FKPPAI Bali yang memiliki ribuan anggota ini telah mengambil sikap, apabila menemukan anggotanya yang melakukan penipuan menggunakan trik akan langsung ditindak tegas dengan memberikan sanksi dikeluarkan dari organisasi.

“Kami tidak akan melakukan suatu serangan frontal, karena sisi positifnya yang kita ambil dengan adanya pembongkaran trik itu. Jadi kelihatan banyak oknum-oknum paranormal yang menipu,” pungkasnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Perekonomian Masyarakat  Saat Pandemi, Kedai Amarthya Edukasi Masyarakat Kembangkan Tanaman Obat, Bangun Demplot Kebun Herbal Bersama Petani

Nantinya FKPPAI akan bersinergi dengan berbagai pihak, untuk mengedukasi masyarakat agar mempunyai suatu pandangan luas terhadap paranormal.

Serangkaian HUT, juga dilakukan pelantikan pengurus harian DPC FKPPAI Denpasar dan Tabanan periode 2022-2027. (kbh1)

Related Posts