Museum Ini Koleksi 1500 Boneka, Ada Boneka Berumur 30 Tahun Lebih
Gianyar-kabarbalihits
Bagi anda yang belum punya rencana kegiatan di akhir pekan, sebaiknya tempat edukatif ini patut dikunjungi, yakni Museum Boneka.
Sebanyak 1500 lebih boneka dengan berbagai karakter siap menyambut para pengunjung. Mulai dari boneka karakter tokoh negarawan dalam negeri maupun luar negeri, selebritis, hingga karakter kartun dijumpai disini. Uniknya, terdapat boneka asal jepang berumur 30 tahun lebih juga dipajang pada Museum Boneka satu-satunya di Indonesia, yang berlokasi di Jalan Bypass Prof. Ida Bagus Mantra, Ketewel, Sukawati, Gianyar.
Museum yang dinamakan Bali Doll House ini tidak hanya dikunjungi anak-anak, pengunjung dewasa dan lansia pun terkesan mengelilingi museum yang memiliki 12 chamber (ruangan) dengan desain interior menarik.
Kolektor Boneka sekaligus Owner Bali Doll House, Ester mengatakan, Museum yang dibuka setahun lalu tepatnya 10 Mei 2021 sengaja didirikan untuk menghibur masyarakat khususnya lansia, dan diciptakan hanya untuk membangkitkan kenangan kebahagian pada masa kecil.
“Intinya simpel ingin menyenangkan semua orang, saya berharap sih orang-orang yang datang kesini bisa happy. Tidak hanya anak-anak tapi dewasa sampai yang tua juga,” ucap Ester, saat ditemui di Bali Doll House (28/8/2022).
Menurut Ester yang merupakan CEO Cakrawala Bali furniture dan interior, boneka tidak hanya dipandang sebagai media bermain saja, juga sebagai media untuk belajar menambah wawasan. Seiring kemajuan teknologi keseharian beraktivitas dengan gadget, dinilai dapat merubah prilaku anak-anak.
Sehingga keberadaan museum boneka ini dapat mengulas kembali masa-masa sebagai anak-anak secara natural bermain dengan boneka, yang dianggap sebagai teman.
Dikatakan ribuan boneka yang ada mewakili tiap chambernya. Diawali dari chamber Negara Indonesia terdapat boneka seluruh Nusantara yang dicustom (desain khusus) dengan adat istiadat masing-masing provinsi, dan boneka karakter Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi juga ditempatkan dalam satu chamber. Dilanjutkan dengan boneka-boneka dari negara lainnya yang mewakili antar benua.
“Benua asia, eropa, amerika, australia, selain itu ada boneka-boneka figur, tokoh kuno jaman dulu, ada boneka star para bintang film, ada charlie chaplin dan lain-lain,” jelasnya.
Diakui selain dicustom, koleksi boneka ini kebanyakan didapat langsung dari luar negeri. Selama 4 tahun sebelum pandemi mewabah, Ester mulai mengumpulkan boneka-boneka tersebut.
“Setelah Covid sekarang semakin susah ngumpulin, selain harga bonekanya juga mahal ada beberapa disini itu sudah produksi limited, tidak ada lagi. Biaya cukai juga lumayan mahal ya,” ujarnya.
Ester menganggap mahalnya boneka dilihat dari susahnya boneka yang diburu dan lamanya umur boneka. Dimana boneka yang menghiasi museum ini memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing dan memiliki sertifikat khusus.
Salah seorang pengunjung bernama Monika merasa kagum melihat berbagai jenis boneka di Bali Doll House yang pertama diketahui dari medsos. Baginya, keberadaan museum ini dinilai sangat edukatif sebagai tempat liburan, sebab ia bersama anaknya dapat menjumpai boneka-boneka yang populer.
“Ya sangat edukatif. ini buat liburan anak juga sama penasaran aja sama museum ini,” katanya.
Sebelumnya pengunjung dikenakan tiket masuk hanya Rp 35 ribu, tapi khusus anak-anak tidak dikenakan biaya. Museum ini juga menyediakan toko souvenir dilengkapi dengan barang-barang berkualitas yang bisa dibeli oleh para pengunjung.(kbh1)