October 27, 2024
Seni Budaya

Ringankan Beban Sekaligus Tingkatkan Kebersamaan Krama Desa Adat Pecatu Kembali Menggelar Ngaben Massal

Badung-Kabarbalihits

Puncak Ngaben Massal Desa Adat Pecatu dilaksanakan hari ini Selasa 16 Agustus 2022. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari upacara Pitra Yadnya, Manusa Yadnya dan Atma Wedana yang pelaksanaannya telah dimulai sejak 13 Juli 2022 lalu.

Ketua Panitia Karya, I Wayan Teja  mengatakan sebagai rangkaian upakara akan dilanjutkan dengan Ngangkid pada tanggal 22 Agustus 2022 mendatang  yang diikuti sebanyak 358 sawa, dan tanggal 23 Agustus 2022 prosesi metatah dengan peserta sebanyak 158 orang, dan puncak upakara atma wedana penyekahan. 

“Rangkaian upacara ini akan berakhir pada tanggal 24 Agustus 2022 dengan prosesi Nyegara Gunung, yang dilanjutkan dengan prosesi di rumah masing-masing,”terangnya. 

Adapun selama proses karya ini dipuput sebanyak 26 orang sulinggih, dan sebagai yajamana karya yakni Ida Pandita Dukuh Acarya Daksa, dari Griya Padukuhan Samyaga Penatih , Denpasar Timur. Terkait tingkatan upacara yang diambil, Wayan Teja menjelaskan sama seperti  karya yang dilaksanakan Desa Adat Pecatu tiga tahun lalu yakni tingkatan utama. Dengan prosesi  maligia punggel dan Pitra yadnya menggunakan Wana Kosa. 

Sementara itu, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta mengatakan, kegiatan pitra yadnya, manusa yadnya dan atma wedana ini digelar setiap tiga tahun sekali. Hari ini adalah puncaknya untuk acara pitra yadnya. Pesertanya sebanyak 173 sawa ditambah 91 peserta Ngelungah serta 13 peserta Ngelangkir. 

“Sebanyak 50 paibon di Desa Pecatu mengikuti kegiatan kali ini. Selain itu ada juga prosesi Ngangkid sebanyak 358, yang akan dilaksanakan di pantai labuan sait,”ungkapnya 

Made Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung ini berharap karya ini berjalan dengan baik. Dikatakan masyarakat Desa Adat Pecatu saling bahu-membahu dan kompak untuk mendukung dan mensukseskan kegiatan yadnya ini.

“Kami berharap melalui pelaksanaan karya secara massal ini bisa meringankan beban krama serta bisa menjadi ajang silaturahmi dan saling menyapa antar krama,”harapnya.

Baca Juga :  Genta Nusantara III Hadirkan Temu Budaya “Mencintai Budaya, Memperkuat Jati Diri Bangsa”

Terkait untuk pembiayaan, menurut Made Sumerta sumber pendanaanya melalui program “Ida Ngaben” yang diprogramkan desa adat untuk meringankan beban warga. Program ini diterapkan mulai dari krama baru lahir sudah mengikuti program ini dengan menabung di LPD Desa adat Setempat. Dengan total nilai sebesar Rp9,5 jt di tanggung oleh desa adat. “Semua yang ikut ngaben ini, dibiayai melalui program Ida Ngaben dari LPD,” katanya.kbh6.

Related Posts