Lomba Ular Makan Tikus Hingga Balap Kura-Kura Meriahkan HUT ke-77 RI di Sanur
Denpasar-kabarbalihits
Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus biasanya diisi dengan berbagai macam perlombaan seperti balap karung, hingga lomba makan kerupuk. Namun menjadi unik, dalam memeriahkan HUT ke-77 RI, para pecinta hewan reptil di Bali berkumpul mengikuti Fun Games yang diisi dengan lomba ular makan tikus, lomba balap torto (kura-kura), dan lomba balap gecko (tokek). Fun Games dalam acara Merah Putih Reptil Kontes ini berlangsung di salah satu restoran ternama di Sanur, Denpasar (14/8/2022).
Menurut Ketua Panitia Merah Putih Reptil Kontes, Dewa Bagus Arya Setiadi, sebagai pecinta reptil dalam mengisi semangat kemerdekaan tahun ini, pihaknya membuat berbagai kegiatan yakni dari kontes reptil hingga fun games.
“Kontes ada gecko normal, gecko albino, gecko premium, retic normal, retic morph, ball python, Iguana red and green, salvator, lizard and varanus, turtle and tortoise, itu yang biasa dikonteskan. Karena menyambut 17 Agustus kita membuat lomba ular makan mencit, kedua lomba balap gecko, dan ketiga lomba balap kura,” ucapnya di sela-sela kontes reptil.
Dikatakan lomba ini juga diadopsi dari lomba 17 agustus pada umumnya, dan dikemas dengan cara reptil.
“Lomba gecko layaknya lomba memasukkan paku ke dalam botol, kalau ular makan tikus terinspirasi dari lomba makan krupuk cepat-cepatan habis, kalau torto balapan lari paling standar lomba 17-an,” katanya.
Ketentuan dalam lomba ular makan tikus, peserta diwajibkan melombakan ularnya yang tidak berbisa dengan ukuran kurang dari 1,3 meter, dimana panitia memberikan 1 ekor tikus putih kepada masing-masing peserta lomba.
Kemudian lomba dimulai setelah ada aba-aba dari panitia, dan para peserta segera memberikan tikus putih tersebut pada ular kesayangannya.
Pada lomba ini, pemenang ditentukan dari ular yang lebih dahulu menghabiskan tikus putih tersebut.
Selanjutnya lomba balap gecko, para peserta terlebih dahulu berlari dengan membawa gecko ukuran dewasa menuju lintasan balap.
Kemudian gecko diletakkan pada jalur lintasan balap dari bilah papan, apabila gecko melewati lintasan atau gecko berbalik arah, peserta diwajibkan untuk mengulang dari awal. Pemenang ditentukan dari gecko yang lebih cepat sampai garis finish.
Lomba balap torto atau kura-kura juga terlihat unik, peserta membawa hewan kesayangannya berada di tengah lintasan.
Selanjutnya kura-kura diletakkan di lantai dan diarahkan menuju sayuran. Dimana pemenang ini ditentukan dari kura-kura yang mampu lebih dahulu menghabiskan sayuran.
Dewa Bagus menambahkan, kegiatan ini tidak hanya sekedar sebagai ajang silaturahmi antar pecinta reptil, namun juga bertujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat awam bahwa hewan reptil bisa dijadikan hewan peliharaan yang aman.
“Tidak semua reptil itu buruk, bahkan yang minus bisa terawat dan menjadi unik,” jelasnya.
Keseluruhan kontes dan fun games ini diikuti ratusan peserta dari wilayah Bali, dan pemenang diberikan piagam penghargaan dan sejumlah uang.
Salah seorang peserta, Komang Ngurah Darma Diananta Saputra mengaku, baru pertama kali mengikuti lomba reptil pada fun games ini. Pada lomba ular makan tikus, ia tidak mempunyai trik khusus dan hanya mengandalkan ularnya yang lapar.
“Ya kasi makan biasa, pas lapar. Agak susah, kalau lagi shedding (proses ganti kulit) karena mata ular jadi buta. Susah melihat kalau dikasi makan,” terangnya.
Sementara Operasional Manager Restoran Satu Rasa Sanur, Dewi Yulianti mengapresiasi dan menilai positif kegiatan seperti ini yang perdana dilaksanakan pada restoran dikelolanya setelah pandemi mewabah.
Pihaknya bersedia merangkul komunitas reptil dalam memeriahkan Dirgahayu Republik Indonesia, dan diharapkan kegiatan serupa berlanjut kedepannya.
“Pengen acara lebih seru ya, mungkin karena sekarang belum. Saya tahu sebelumnya peminat reptil itu banyak di Bali, karena rekan-rekan saya banyak juga yang pelihara ular,” ujarnya. (kbh1)
