November 25, 2024
Pariwisata

Atlas Beach Fest, Beach Club Terbesar di Asia Resmi di Buka

Badung-kabarbalihits

Atlas Beach Fest yang berada di Jalan Pantai Berawa No 88, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, telah resmi dibuka. Pembukaan beach club yang digadang-gadang menjadi yang terbesar di Asia Tenggara ini dimeriahkan dengan penampilan tari kecak, dan pelepasan lima ribu ekor tukik.

Meski sempat menggunakan menggunakan nama Holywing, beach club ini disebutkan kini sudah memiliki izin. Bahkan disebutkan tidak memiliki permasalahan saat melakukan perubahan nama.

Salah satu pemegang saham Atlas Beach Fest Hotman Paris Hutapea mengatakan, beach club tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan usaha lainnya di Bali. Bahkan beach club ini memiliki daya tampung mencapai 10.000 orang, selain itu panjang kolam renang mencapai 300 meter. Selain beach club juga terdapat 52 stand makanan yang disediakan. “Mulai dari makanan rakyat, ada street market, restoran, sampai babi guling. Kalau di tempat lain itu milik sendiri, disini benar-benar kerjasama,” ujar Hotman saat ditemui Senin (18/7).

Menurutnya, proses pembangunan sedikit melenceng dari target. Dari target satu tahun molor menjadi satu setengah tahun akibat pandemi Covid-19. “Pembanggunan sudah selesai, besok sudah full untuk menerima tamu. Dengan tarif normal berlaku,” ungkapnya.

Disingung terkait izin operasional, pengacara kondang ini menerangkan,  tidak mengalami masalah. Lantaran sudah memenuhi syarat sebagai beach club. Apalagi di kawasan tersebut juga ada beach club lainnya. Sehingga ia menyimpulkan semua perizinan sudah selesai.

“Di sebelah ada beach club dikelola orag asing, kalau ini putra-putra Indonesia. Semua perizinan sudah beres, kalau tidak tadi kan ada Pangdam Udayana, Kapolres (Badung) hadir, berarti perizinannya lengkap,” tegasnya. Seraya menyebutkan beach club tersebut sangat cocok untuk keluarga.

Baca Juga :  Peningkatan Aksesibilitas Masih Menjadi Fokus Dalam Pengembangan Pariwisata Buleleng

Sementara untuk perubahan nama, Hotman menjelaskan, karena pergantian manajemen. Bahkan ia merekomendasikan manajemen yang profesional. “Tidak ada alasan masalah hukum dan politik. Karena pergantian manajemen saja. Murni manajemen profesional,” jelas Hotman.

Lebih lanjut pria Batak ini menambahkan, selain tujuan utama meraih sukses, diharapkan mampu memajukan pariwisata Bali. Kemudian dapat menyerap tenaga kerja lokal dan menolong UMKM. Bahkan sebelum dibuka sudah dilakukan promosi melalui media sosial.

“Saya tidak tahu pasti berapa persen tenaga kerja lokal, tapi mayoritas lokal. Secara keseluruhan hampir seribu tenaga kerja, tenaga security saja ada 120 orang,” imbuhnya.(kbh2)

Related Posts