June 27, 2025
Daerah Lifestyle

Bonsai Mame, Kecil, Imut, Bernilai Tinggi

Denpasar-kabarbalihits 

Dunia Bonsai dipandang tidak lekang dimakan zaman, meski tren tanaman hias kerap berganti tiap musimnya. Justru menekuni hobi mengkerdilkan tanaman ini menjadi peluang yang mampu menghasilkan pundi-pundi uang. 

Seperti yang dilakoni Manggen, seorang seniman lukis mural asal Desa Kaba-Kaba, Tabanan, yang membuka usaha jual tanaman di kawasan Jalan Seroja, Denpasar. Kini Ia menambah hobinya di dunia Bonsai, khususnya pada Bonsai Mame. 

Manggen memilih jenis Bonsai Mame, karena dinilai memiliki daya tarik tersendiri baginya. Selain memiliki tingkat kerumitan, dari segi bentuk jauh lebih kecil dari ukuran bonsai seperti pada umumnya. 

“Ukurannya beda pada umumnya yang berukuran besar dan ini juga mungil, kecil, imut, jadi sesuatu yang menarik bagi saya untuk mempelajari bonsai mame itu sendiri,” ucap Manggen saat ditemui di tempat usahanya, (17/7/2022). 

Dikatakan selain ukuran, karakter seperti pohon tua juga menjadi daya tarik. Dalam proses pembuatannya pun dikatakan tidak mudah saat membentuk karakter bonsai mame dengan ukuran maksimal 30 Cm. Juga, tidak semua jenis tanaman bisa ideal untuk membuat bonsai mame. 

Kualitas bonsai terlihat dari bentuknya yang tidak cacat. Dengan proses pembentukan yang lama dalam pot, semakin terlihat sisi karakter tua dari tanaman tersebut. 

Tidak hanya mengkoleksi bonsai mame, jenis lainnya pun dipajang seperti jenis Sito dan Ketsubho. 

“Disini ada bonsai mame, sito, dan ketsubho. mame kan 30 cm, terus sito kurang lebih 7 cm sampai 8 cm, yang ketsubho paling tinggi ukurannya 3 cm 4 cm,” bebernya. 

Menurutnya, khusus pemasaran bonsai mame di Bali telah banyak peminatnya. Sebab bagi yang tidak memiliki lahan yang luas, bonsai mame menjadi pilihan ditempatkan di beranda rumah ataupun di dalam ruangan.

“Khususnya di Denpasar, lahan memajang tanaman sekarang sangat kurang memungkinkan ya. Nah jadi solusinya dari pembeli yang kesini mereka membeli bonsai mame, karena tidak banyak memerlukan lahan,” jelasnya. 

Manggen menjual bonsai mame dari harga Rp 80 ribu hingga Rp 600 ribu tergantung tingkat kerumitan dan ukuran bonsai.

“Itu paling mahal ukuran 15 cm. Kalau jualan nggak tentu, pernah dalam satu hari dapat jualan 6 sampai 7 bonsai mame. Untuk perekonomian saat ini adalah pemasukan dari jenis bonsai lain,” lanjutnya. 

Baca Juga :  Pj Bupati Buleleng Pimpin Langsung Penanganan Pohon Tumbang Pada Malam Hari Raya Kuningan

Omset yang diterima dalam satu bulan diakui mencapai Rp 7 juta, hanya dari penjualan bonsai. 

Ditambahkan, momen pandemi dua tahun yang lalu membuat nama bonsai mame menjadi populer di Bali. Hal tersebut disebabkan dampak dari banyak pekerja yang dirumahkan, sehingga banyak yang memilih merawat tanaman. (kbh1)

Related Posts