October 14, 2024
Pendidikan

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan Masyarakat Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, dalam Perancangan Kebutuhan Infrastruktur berbasis Ekowisata

Labuan Bajo-kabarbalihits 

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan Tim Pengabdian Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan, Universitas Warmadewa, Denpasar (MRIL-Unwar) terdiri dari Dr. Ir. I Nengah Sinarta (ketua), beranggotakan; Dr. Ir. Putu Ika Wahyuni, Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang dan Longginus Sinda, ST, melakukan fokus grup diskusi terhadap hasil perancangan tim tentang kebutuhan infrastruktur ekowisata di persemaian modern Labuan Bajo. Diskusi penyempurnaan hasil tersebut bersama PT. Mitra Eclat Gunung Arta, sebagai mitra, sebagai pengguna dan pemanfaat adalah aparat Desa Nggorang, Kecamatan Komodo serta Dinas Kehutanan. Tim pengabdi memberikan rancangan infrastruktur berbasis ekowisata, dimana persemaian modern yang telah dibangun tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Nggorang, dengan menjaga dan melestarikan kegiatan budaya dan kearifan lokal serta bangunan tradisional Suku Bajo Desa Nggorang.

Kegiatan ini adalah kewajiban dosen untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dharma ketiga yakni pengabdian kepada masyarakat, dipilihnya Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kab. Manggarai Barat, karena adanya permintaan mitra agar pembangunan persemaian modern yang telah dibangun dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Desa Nggorang dalam peningkatan kesejahteraannya.

Tim Pengabdi memberikan konsep penataan infrastruktur berbasis ekowisata, yang merupakan bagian dari visi dan pola ilmiah pokok Univ.Warmadewa untuk dapat diterapkan di kawasan tersebut, sehingga peran serta masyarakat dalam pengelolaan meningkat dan linier meningkatkan sejahteraan masyarakat Desa Nggorang sebagai akibat adanya persemaian modern. Diskusi dan penyempurnaan perancangan menyimpulkan dimana persemaian modern menjadi tujuan wisata disamping pulau komodo sehingga perlu menunjukkan identitas kearifan lokal bangunan tradisional Suku Bajo Nggorang dan Suku Manggarai, tempat edukasi disamping itu diharapkan dalam pengelolaan persemaian modern tersebut juga melibatkan sebagian besar masyarakat Desa Nggorang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Baca Juga :  Bali Kekurangan Tenaga Sommelier Profesional, BSA Buka Kelas Wine

Dalam program kemitraan masyarakat ini telah disusun rancangan infrastruktur dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan penelitian berkelanjutan tentang bangunan tradisional Suku Bajo dan Manggarai baik di tinjau segi estetika dan kekuatan konstruksinya, dalam hal lainnya juga diberikan konsep pengelolaan sebagai bahan pertimbangan.(r)

Related Posts