Cafe Konsep Hutan Mini di Tengah Kota Denpasar
Denpasar-kabarbalihits
Nongkrong di mall atau di angkringan pinggir jalan, mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Bagaimana jika kongko sembari menikmati kuliner dengan merasakan sensasi hutan mini. Tentunya menjadi pengalaman menarik bagi pengunjung yang pertama kali menginjakkan kaki di Cafe ini.
Cafe yang dipenuhi beragam tanaman ini berada di tengah Kota Denpasar dan dinamakan Cafe Bron (Bundaran Renon), berlokasi di Jalan Hayam Wuruk nomor 136.
Meski masih terdengar sayup-sayup suara kendaraan, pengunjung dibuat nyaman akan rindangnya pohon berukuran besar dan suara gemericik air pada tatanan paludarium di area cafe tersebut.
Pemilik Cafe, Ketut Gede Yoga Pustaka yang akrab disapa Yoga mengatakan, konsep sengaja ditata layaknya hutan mini berawal dari kawasan sekitar yang merupakan jalur hijau.
“Saya ingin bagaimana sih pengembangan dari jalur hijau itu yang benar-benar efektif, efisien, memiliki nilai tambah yang lebih di jalur hijau itu sendiri. Tetap mempertahankan tanamannya ditambah instrumen cafenya” ucap Yoga (28/6/2022).
Dalam penataan tanaman, ia memilih jenis tanaman subtropis yakni tanaman yang mampu tumbuh menyesuaikan iklim di kawasan setempat. Dimana dominan ditanam jenis tanaman Aroid, Philodendron, Monstera, Alocasia, Colocasia dan Platycerium.
Cafe ini juga menyediakan tempat untuk menjual berbagai jenis tanaman hias dan beberapa tanaman dipajang di areal cafe.
“Awalnya memang hobi tanaman, berhubung disini juga tempat beberapa komunitas tanaman, jadinya memang suka tanaman,” jelasnya.
Mengenai menu yang ditawarkan, cafe ini menyediakan sajian balinese food hingga vegetarian, juga aneka jenis minuman segar dan minuman olahan kopi.
“Ada infuse water juga yang didetok dari sari buah. Menu kita start dari Rp 15 ribu hingga Rp 45 ribu,” ujarnya.
Diakui, rata-rata kunjungan ke Cafe Bron yang dibuka dari pukul 09.00 wita sampai pukul 23.00 wita mencapai 100 orang per hari. Namun kunjungan meningkat diterima saat ada kegiatan meeting dan waktu keluarga di akhir pekan.
Dalam bisnisnya, Yoga tetap mengandalkan konsep tumpang sari, yakni kontribusi dari penjualan makanan minuman dan tanaman untuk menggaji karyawannya.
“Tapi kalau untuk mencari kontinuitasnya, lebih baik di food and beferage,” terangnya.
Tidak jarang pengunjung melakukan selfie maupun groupfie di cafe Instagrammable ini.
Salah seorang pengunjung Ni Kadek Sekar Agung Purnama Sari mengaku pertama kali ke cafe ini, dan merasakan kesejukan yang jauh dari kebisingan dan nyaman untuk bersantai di tengah kota.
“Pertama cuma liat di Instagram, saya nggak nyangka bakal pas masuk itu tempatnya kaya gini, suasananya bener nyaman banget,” katanya.
Sekar bersama temannya juga menikmati menu yang disuguhkan pada cafe ini.
“Menu favorit saya vegetarian pizza, ini cocok buat saya yang nggak suka daging,” imbuhnya. (kbh1)