December 4, 2024
Pendidikan

Tim Peneliti UNHI Gelar FGD, Kupas Tuntas Ekonomi Kerthi Bali

Denpasar-kabarbalihits

Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi di Bali selama ini serius mengkaji Ekonomi Kerthi Bali yang digagas Gubernur Bali, Wayan Koster. Salah satunya, rabu (15/6) Tim Peneliti Universitas Hindu Indonesia dibawah kendali I Putu Fery Karyada, S.Pd.,M.A menggelar Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema “Visualisasi Peta Geospasial Penerapan Ekonomi Kerthi Bali di Desa Adat”.

FGD menghadirkan dua narasumber, yakni Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Bali yang juga Rektor UNHI Denpasar, Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS, serta pakar ekonomi Dr. I Gede Made Sadguna. Juga tampak hadir Akademisi Unhi, Dr. WA Sindhu Gitananda, SS., M.Hum, Cokorda Gede Bayu Putra, SE,M.Si, serta anggota tim peneliti UNHI, I.G.A Paramita , S. Ag.,M.Si, Made Gede Arthadana, SH.,MH, serta I Gede Aryana Mahayasa, ST.,MM dan beberapa akademisi UNHI lainnya.

Sementara itu Ketua Tim Peneliti UNHI, Fery Karyada mengatakan, pihaknya Ingin memperdalam lagi terkait Ekonomi Kerthi Bali. Karena selama ini di masyarakat hanya memandang Ekonomi Kerthi Bali sebagai strategi transformasi ekonomi, padahal lebih dari itu, ketika digali lagi akan memiliki nilai dan prinsip yang sangat dalam.

“Sehingga dalam FGD ini kita fokus menggali 11 prinsip Ekonomi Kerthi Bali. Kegiatan ini juga serangkaian hibah penelitian oleh kementerian agama, jadi kita mengundang langsung tadi Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Bali, yakni Prof. Damriyasa dan juga pakar ekonomi senior, Pak Made Sadguna untuk memberikan materi dan wawasan beliau terkait membedah prinsip Ekonomi Kerthi Bali,” ujar Fery yang juga menahkodai Kerthi Bali Research Centre (KBRC).

Lebih lanjut Fery mengatakan, dalam Fokus Group Discussion kali ini juga mengundang beberapa pusat studi, yakni Pusat Studi Balinologi dan Pusat Studi Desa Adat yang dimiliki UNHI Denpasar. Sehingga FGD berjalan dengan saling membuka pandangan dan pemikiran dari berbagai sudut terkait dengan penguatan 11 prinsip Ekonomi Kerthi Bali.

Baca Juga :  Syukuran HUT Kemerdekaan RI Ke-79 di Kabupaten Badung

“Menariknya tadi adalah memang dari Ekonomi Kerthi Bali itu ada satu prinsip pembeda, mengapa Ekonomi Kerthi Bali ini berbeda dengan ekonomi yang lainnya. Salah satunya itu adalah prinsip yang nomor delapan yaitu, terkait adanya kebahagiaan yang sifatnya sekala dan niskala,” imbuh Fery.

Dari FGD tersebut menurut Fery, prinsip kebahagiaan secara sekala dan niskala adalah satu-satunya yang ada di Bali. Karena paradigma masyarakat di Bali selama ini tidak bisa dipisahkan antara kehidupan sekala dan niskala.

“Sehingga model-model pembangunan dan ekonomi yang diterapkan di masyarakat Bali itu harus basisnya sekala dan Niskala. Nah kalau kita berbicara niskala, dalam konteks keilmuan sifatnya metafisika, sehingga hal-hal inilah yang menjadi konsen kami bagaimana mengkaji hal tersebut,” jelasnya.

Fery menambahkan, model ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah Provinsi Bali bahkan sudah menjadi acuan Bappenas melalui peta jalan Ekonomi Kerthi Bali sudah baik dan perlu didalami lebih lagi terkait implementasinya.

Sementara itu Prof. Damriyasa ingin menterjemahkan prinsip-prinsip Ekonomi Kerthi Bali ini terkait dengan implementasinya pada perekonomian berbasis desa adat.

“Tentu sebagai perguruan tinggi yang ada di Bali UNHI harus berkolaborasi dengan apa yang menjadi program pemerintah. Oleh karena itu tentu kajian-kajian yang sudah dihasilkan oleh perguruan tinggi itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kemudian pemerintah dan dunia usaha dan dunia industri,” ujar Prof. Damriyasa seraya menambahkan kegiatan ini menjadi penting terlebih UNHI juga memiliki Kerthi Bali Research Centre (KBRC) dan tidak henti-hentinya melakukan kajian implementasi terkait Ekonomi Kerthi Bali dengan melibatkan berbagai unsur, baik itu perguruan tinggi di Bali, perguruan tinggi di luar Bali termasuk juga perguruan tinggi yang ada di tingkat internasional.

Baca Juga :  Sosialisasi Arah Riset dan Pusat Studi Universitas Warmadewa

I Gede Made Sadguna berharap FGD ini akan menemukan persamaan persepsi dan pemahaman, utamanya adalah tentang konsep Ekonomi Kerthi Bali, selanjutnya adalah prinsip-prinsip yang mendasari penyusunan kebijakan dan program dalam Ekonomi Kerthi Bali.

“Jadi harapannya dimulai dari para akademisi, kemudian ada diseminasi ke masyarakat sehingga masyarakat mampu memahami nanti apa yang dikerjakan oleh Gubernur Bali di bidang ekonomi,” pungkasnya. (kbh2)

Related Posts