November 25, 2024
Pendidikan

IBEX-ID Kembali Digelar, Membuktikan Prodi Arsitektur Fak. Teknik dan Perencanaan Unwar Mampu Naikkan Level Bambu

Denpasar-kabarbalihits

Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa (Unwar) melalui Program Studi Arsitekturnya menggelar International Bamboo Exhibition of Indonesia Division (IBEX-ID) yang berlangsung dari tanggal 23 Mei hingga 25 Mei 2022 dan tanggal 27 Mei hingga 28 Mei 2022 di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar. Pameran Bambu ini merupakan kaitan penyelenggaraan “The 5th Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area Association of Southeast Asian Nations International Colleges Contruction Competition” dengan tema “Half Pavilion”, dan Prodi Arsitektur sebagai Event Organizer sekaligus tuan rumah untuk divisi Indonesia.

Pameran bambu ini adalah kegiatan yang ketiga kalinya digelar Fakultas Teknik dan Perencanaan Unwar. Ketua Program Studi Arsitektur, I Nyoman Gede Maha Putra, S.T.,M.Sc.,Ph.D mengatakan, bambu sangat menarik karena merupakan material bangunan yang sudah ada sejak zaman dulu. Namun menurutnya, dalam beberapa dekade terakhir bambu terlupakan, karena banyak bermunculan material baru, seperti kayu dan beton.

“Nah material baru ini menyebabkan pengetahuan tentang bambu mulai ditinggalkan. Karena dikenal sebagai material yang gampang lapuk, dan gampang rusak sehingga diasumsikan sebagai bahan bangunan sementara, bahkan bambu sering dikategorikan sebagai material kelas 2,” ucapnya seusai pembukaan pameran, senin (23/5).

Pihaknya ingin menjadikan kembali bambu bukan sebagai material kelas 2, tetapi menjadi material untuk masa depan. Karena sesungguhnya bambu memiliki banyak keunggulan. Yang pertama bambu bisa diperbaharui dengan cepat yakni rentang waktu 5 sampai 10 tahun bambu sudah bisa dipanen kembali, dibandingkan kayu yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa dipanen.

“Nah di situ sebenarnya peran desain masuk. Jadi kita lihat 5 tahun belakangan ini bambu mulai happening lagi. Karena apa? Karena telah masuk unsur desain di dalamnya. Jadi tidak lagi dipakai dengan apa adanya. Nah untuk membuat bambu ini menjadi tren lagi di masa yang akan datang, peranan desainer menjadi sangat penting,” ujar Kaprodi yang akrab disapa Mangde tersebut.

Menurut mangde, disaat masuknya desainer akan mampu membawa bambu naik level. “Ketika bambu mulai dilirik lagi maka masyarakat akan mulai menanam bambu lagi. Sehingga dampaknya akan semakin baik terhadap lingkungan, dan selanjutnya masyarakat pun akan menikmati hasil dari penjualan bambu tersebut. Dan yang ketiga adalah dengan masyarakat menanam bambu otomatis oksigen di lingkungan akan bertambah lagi,” imbuhnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Teknik dan Perencanaan Unwar, Prof. Dr. Ir. I Wayan Runa, M.T berpendapat, kegiatan ini agar jangan sampai berakhir di lomba saja, namun ditindaklanjuti untuk bisa memproduksi atau menghasilkan pendapatan.

“Kita sudah berdiskusi dan mungkin bekerja sama dengan Warmadewa College agar bisa memproduksi hal-hal yang berkaitan dengan bahan baku bambu yang selanjutnya dijual dan juga alat-alat yang dibeli dari program kompetisi kampus merdeka itu bisa digunakan untuk memproduksi hal-hal yang berkaitan dengan bambu ini, selain kita akan membuat museum bambu yang di Renon itu,” harap Prof. Runa.

Rektor Unwar, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK menilai kegiatan ini adalah suatu kreativitas besar yang dilakukan oleh Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik dan Perencanaan Unwar. Karena menurut Rektor kegiatan ini adalah suatu karya yang inovatif. Prof. Widjana berharap, Unwar bisa memanfaatkan bambu sebagai material yang sesungguhnya karena Indonesia khususnya Bali sangat kaya dengan bambu, dan harus bisa menjadi material yang bermanfaat dan memiliki value yang tinggi.

“Nah di dalam konteks kompetisi tentang arsitektur bambu ini kita berharap agar para arsitektur kita baik yang muda dan sudah senior agar benar-benar merubah paradigma dalam kearsitekturan, dengan melihat kembali bambu ini dengan desain yang memang memiliki value yang tinggi,” ucapnya seraya mengingat kembali Unwar sering memenangkan kompetisi di antara para designer arsitektur bambu yang ada di 6 negara.

Baca Juga :  Wabup Suiasa Terima Kunjungan Kerja Deputi BKPM Kementerian Investasi

Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si.,memberikan apresiasinya terhadap Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa khususnya Program Studi Arsitektur karena untuk ketiga kalinya dipercaya menjadi tuan rumah International Bamboo Exhibition of Indonesia Division.

“Jadi kompetisi bambu ini diawali di negara Cina dan kita setiap event menjuarai setiap kompetisi sehingga Warmadewa diberikan kepercayaan sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan kompetisi ini. Tentu sangat relevan dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan seperti visi kita di samping itu juga Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki produksi bambu yang sangat luar biasa,” ungkap Wisnumurti.

Wisnumurti menambahkan, bambu sebagai suatu produksi alam, setidaknya pertama bisa dilindungi dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai salah satu dari hasil ekonomi produktif. “Dan Fakultas Teknik sudah berapa kali melakukan event ini dan telah mampu menginovasi bambu bisa memiliki nilai ekonomi yang lebih. Di samping itu keterampilan mahasiswa kita di Fakultas Teknik juga mampu menunjukkan ide-idenya melalui bambu dengan produk-produk yang tidak kalah dengan produk yang bertaraf internasional,” pungkasnya. (kbh2)

Related Posts