Tingkatkan Kewaspadaan, Meski Bali Aman PMK
Denpasar-kabarbalihits
Secara tegas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menyatakan sampai saat ini wilayah Bali masih aman akan adanya penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya Sapi.
Namun demikian, kondisi Bali harus siap menghadapi ancaman menyebarnya PMK, terlebih Provinsi Bali adalah wilayah terdekat dengan Provinsi Jawa Timur. Dimana di beberapa wilayah Jawa Timur ditemukannya peningkatan penyebaran Foot and Mouth Disease atau disebut Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak Sapi.
“PMK yang menimpa di beberapa Kabupaten di Jawa Timur. Seperti Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan, jadi Menteri Pertanian mengeluarkan SK Nomor, 403/KPTS/PK.300/M/05/2022, tentang penetapan daerah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada daerah di Provinsi Jawa Timur. Tanggal 6 Mei SK ini saya terima, hari itu juga kita tindak lanjuti koordinasi dengan Karantina, Peternakan Kabupaten Kota se Bali,” ucap Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada (13/5/2022).
Menghadapi ancaman penyakit tersebut, pihaknya telah melakukan upaya dengan membentuk bio security di Gilimanuk, Jembrana. Yakni melakukan penyemprotan disinfektan pada truk pengangkut hewan ternak yang masuk ke Bali.
“Karena virus itu menempel di truk-truk itu. Itu sudah kita lakukan, kita juga berkoordinasi dengan Komisi II DPRD Bali untuk menindak lanjuti PMK ini. Kita tingkatkan kewaspadaan, mumpung Bali belum tercemar. Bali ini masih aman sampai saat ini,” tegasnya.
Dikatakan, Balai Besar Veteriner sudah menempatkan petugas di masing-masing Kabupaten untuk menindaklanjuti ancaman PMK. Diimbau, jika hewan ternak terdeteksi penyakit PMK agar segera dilaporkan ke Petugas Balai Besar Veteriner yang ada di tiap Kabupaten.
Disebutkan ciri-ciri hewan ternak Sapi yang terjangkit PMK, hewan biasanya mengalami demam tinggi, dan mengeluarkan lendir dari hidung.
Lainnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengawasi dari ancaman penyakit PMK di Bali.
“Sesegera mungkin bisa kita tindak lanjuti dan akan kita vaksinasi. Apabila itu positif kita pisahkan antara ternak yang sehat dengan yang sakit,” ujarnya.
Terkait adanya penularan PMK ini, pengiriman hewan ternak sapi dan babi mengalami kendala meski dalam keadaan sehat. Sehingga pihaknya telah bersurat ke Badan Karantina di pusat untuk mengeluarkan sertifikasi kesehatan hewan.
“Karena disana tertular, tidak boleh terlewatkan. Kalau ternak kita disini belum tertular seharusnya bisa keluar. Termasuk ternak babi, sapi, kambing itu tidak boleh keluar,” katanya.
Sementara ditemui di wilayah Kesiman Petilan, Denpasar Timur, peternak bernama Made Rayig yang memiliki 5 ekor sapi mengaku tidak mengetahui adanya jenis penyakit PMK yang menular pada hewan Sapi di Jawa Timur. Justru ia mengetahui informasi dari beberapa awak media yang menemui di kandang sapi miliknya. Ia merasa khawatir jika penyakit PMK itu nantinya menyebar sampai ke Bali.
“Mudah-mudahan jangan sampai kesini. Sapi saya dipelihara supaya tidak kena penyakit, biar tidak rugi,” harapnya.
Diketahui, Foot and Mouth Disease atau lebih dikenal dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit menular yang menyerang hewan ternak atau hewan liar yang berkuku belah seperti, sapi, kerbau, kambing, domba, rusa/ kijang, dan sejenisnya.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dinamai virus penyakit mulut dan kuku atau foot and mouth diseases virus (FMDV). Virus ini masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus. Dimana penyebaran virus ini cukup cepat sehingga perlu penanggulangan khusus untuk menghadapi wabah ini. (kbh1)