Yudisium Fakultas Pendidikan Unhi 2022, Dekan Harapkan Lulusan Jadi Agen Perubahan dan Pemberi Solusi di Masyarakat
Denpasar-kabarbalihits
Fakultas Pendidikan Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar menggelar Yudisium Sarjana (S1) ke XVII dan Magister (S2) ke XX dengan tema “Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Agama dan Seni untuk Mewujudkan Karakter Moderasi Beragama” bertempat di Hotel Grand Santhi, Denpasar, Sabtu (30/4/).
Yudisium diikuti 20 orang program sarjana (Prodi Pendidikan Agama Hindu, Pendidikan Seni Karawitan Keagamaan Hindu, Seni Tari Keagamaan, Seni Rupa dan Ornamen Hindu dan satu orang Magister (Prodi Pendidikan Agama Hindu). Sebenarnya ada satu lulusan program doktor namun telah diyudisium sebelumnya.
Dekan Fakultas Pendidikan Unhi Dr. Drs. Wayan Paramartha, SH., M.Pd., menjelaskan, Yudisium Fakultas Pendidikan tahun ini terasa spesial setelah meleburnya Program Pascasarjana ke fakultas yang dipimpinnya.
“Jadi program magister dan doktor menjadi satu di bawah payung Fakultas Pendidikan. Inilah yang spesial hari ini, dimana kita tidak hanya melantik sarjana tapi magister,” kata Paramartha didampingi Wakil Dekan Dr. WA Sindhu Gitananda, SS., M.Hum.
Dekan melanjutkan, tema yang diusung sangat relevan dengan situasi kekinian yang mana berkembangnya disharmoni faham-faham yang tidak sesuai nilai-nilai moral keagamaan khas Nusantara, khususnya Agama Hindu.
Dengan demikian, Paramartha berharap semua lulusannya berperan sebagai agen perubahan perilaku di masyarakat dengan karakter agama dan Pancasila. “Dalam ajaran Hindu setidaknya ada 15 nilai yang kita rujuk, juga ada karakter tiga kerangka dasar dan Pancasila tentunya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dekan mewakili seluruh Sivitas Akademika Fakultas Pendidikan Unhi mengucapkan selamat kepada yudisiawan/i yang berbahagia. “Jadilah pemecah solusi dimana pun kalian berkarir. Apalagi dengan tambahan berupa Akte IV bisa (selain ijazah) bisa jadi modal sebagai pendidik,” pungkasnya.
Terkait penerimaan mahasiswa baru 2022-2023, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke sejumlah SMA/SMK dan instansi lainnya. Fakultas Pendidikan Unhi, lanjut dia, memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa untuk mendaftar lewat online dan offline. Ada lima prodi yang ditawarkan untuk jenjang sarjana serta jenjang magister dan doktor dengan pilihan Prodi Pendidikan Agama Hindu.
Lulusan terbaik Program Sarjana Pendidikan Agama Hindu, Ida Ayu Gede Desiana Wijayaningsih menambahkan, setelah wisuda nanti, ia bakal melamar pekerjaan. Berbekal indeks prestasi komulatif (IPK) 3,94, Akta IV serta bekal kewirausahaan yang didapatkan selama berkulah di Unhi membuatnya optimis menembus pasar kerja.
“Saya luruskan di sini bahwa lulusan Fakultas Pendidikan di Unhi punya peluang kerja yang luas. Bisa diterima di mana saja. Tidak hanya jadi guru atau pendidik. Bisa jadi penyuluh agama, berwirausaha di bank juga, dan semua perusahaan yang membutuhkan tenaga admistratif,” jelasnya. (r)