8th ICIIS, UNHI Bicarakan Kesetaraan Gender
Denpasar-kabarbalihits
Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar kembali menggelar International Conference On Interreligious and Intercultural Studies (ICIIS) di kampus UNHI, jumat (25/2). Konferensi International yang ke 8 ini special, karena dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa, ST, dengan Keynote Speaker, Ayu Kartika Dewi selaku Staf Khusus Presiden Bidang Toleransi dan Perbedaan.
Kegiatan yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setahun ini merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang diawali dengan Bali Internasional Writing School. Bahkan, beberapa staf UNHI dan di luar UNHI diberikan pemahaman bagaimana cara untuk membuat penelitian dan cara mempublikasikan hasil penelitian tersebut.
Rektor UNHI Denpasar, Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS mengatakan, konferensi international ini menghadirkan beberapa narasumber dan dari beberapa negara dengan mengambil tema “Gender, Intersectionality and Diasporic Communities”. Menurut Prof. Damriyasa isu ini masih sangat menarik dan sangat penting untuk didiskusikan sehingga terjadi kesetaraan gender baik dalam bidang ekonomi, bahkan dalam sektor politik.
“UNHI Denpasar menganggap tema ini selalu dan penting untuk didiskusikan. Bahkan dalam pelaksanaan kali ini menghadirkan Staf Khusus Presiden Bidang Toleransi dan Perbedaan, Ayu Kartika Dewi sebagai keynote speaker,” ucapnya seraya berharap hasil diskusi ini akan menghasilkan rekomendasi dan langkah yang akan diambil untuk memperjuangkan kesetaraan gender.
Sementara Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Prof. Dr. phill. I Ketut Ardhana, M.A menyatakan kegiatan ini adalah bentuk nyata UNHI Denpasar karena menurutnya sebuah universitas tidak seperti menara gading. Karena yang penting adalah komunitas akademik berperan di dalam sebuah perguruan tinggi.
“Sehingga jalinan kerjasama tidak dilaksanakan hanya intern UNHI saja, namun juga kepada universitas partner seperti, IAIN Kediri, Universitas Airlangga, Universitas Mulawarman, Universitas Gajah Mada dan Universitas Udayana itu sendiri,” ungkap Prof. Ardhana.
Ditambahkannya, bentuk kerjasamanya adalah dalam proses akademik seperti Bali Internasional Writing School yang dilaksanakan selama 2 hari dengan mengundang dan menyeleksi dan pada akhirnya nanti akan diberikan workshop. (kbh2)