
Harga Kedelai Melonjak, Pengusaha Tahu Tempe Siasati Perkecil Ukuran Produksi
Denpasar-kabarbalihits
Harga bahan baku pembuatan tahu dan tempe yakni kedelai mengalami lonjakan. Sehingga pengusaha tahu dan tempe berpikir keras untuk menyiasati agar usahanya tetep bertahan.
Seperti yang disampaikan Agus Salim pengusaha tahu tempe berlokasi di Jalan Gunung Gede, Denpasar Barat, harga bahan baku kedelai mengalami peningkatan sejak lama menjadi Rp 11 ribu per Kg, yang sebelumnya hanya Rp 7 ribu per Kg.
Sehingga peningkatan harga kedelai ini berpengaruh pada produksi tahu tempenya.
“Pengaruh banget pak, kalau dinaikin langganan kabur. Gimana ya kalau mau ikut menaikkan susah,” Jelas Agus Salim saat ditemui tempat produksi Tahu Tempe UD. Budi Lancar (20/2/2022).

Dikatakan sejak harga kedelai terus melonjak ia menyiasati dengan memperkecil ukuran tahu tempe.
“Ada pengurangan bentuknya lebih kecil, tipis-tipis bahan tahunya. Dikurangi porsinya biasanya besar jadi mengecil,” Katanya.
Bahan baku kedelai untuk pembuatan tahu dalam 1 hari bisa menghabiskan hingga 100 Kg, dan bahan kedelai untuk tempe hanya 50 Kg per hari.
“Ya berkuranglah, karena harga kedelai naik langganan banyak yang kabur terus diturunin bahannya,” Terangnya.
https://youtu.be/w1PkOHOJLFg
Dalam penjualan saat ini, untuk tempe ia memberikan harga 10 ribu sebanyak 8 buah sedangkan harga tahu 65 ribu per jrigen (1 cetakan).
“Kita serahkan keliling, ada ke pasar, ke warung-warung, supermarket, masih daerah Denpasar saja,” Ujarnya.
Kembali dijelaskan, upayanya ini dilakukan agar usaha yang digeluti bersama keluarganya berdiri sejak 10 tahun yang lalu bisa bertahan.
Diharapkan harga kedelai segera di posisi normal, dimana menurutnya ekonomi rakyat menengah kebawah agar bisa menikmati tahu tempe dengan harga murah.
“Soalnya tahu tempe kan bahan pokok, rakyat menengah kebawah bisa menikmati kembali,” Imbuhnya. (kbh1)


