
Ariana Sulap Aroma Busuk Mengkudu Jadi Minuman Wine
Denpasar-kabarbalihits
Buah mengkudu dengan aroma yang kurang sedap untuk dinikmati, ternyata dapat diolah menjadi produk minuman yang berkualitas. Seperti yang dilakukan pelaku UMKM, I Nyoman Ariana (45) memproduksi Wine Mengkudu skala rumahan di Jalan Siulan, Gang Lely, Denpasar Timur.
Fermentasi mengkudu ini dipercaya sebagai obat herbal yang mampu meningkatkan stamina tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Ariana mengatakan, Ide membuat wine ini berawal dari banyaknya buah mengkudu berserakan di halaman rumahnya yang menimbulkan aroma busuk. Sehingga ia mencari informasi terkait manfaat mengkudu di kanal youtube, dan mencoba membuat minuman fermentasi mengkudu.
“Artinya kalau kita bikin loloh (jamu) itu cepat basi, nah kalau di fermentasi ini bisa tahan tahunan. Makanya dari itu saya jadikan wine saja,” Ucap I Nyoman Ariana ketika ditemui dikediamannya (15/2/2022).
Ariana memaparkan proses pembuatan dimulai dari pemetikan buah mengkudu, dilanjutkan dengan pencucian buah dan strelisasi dengan air panas beberapa detik. Kemudian buah mengkudu dipotong menjadi beberapa bagian, diteruskan dengan pengeraman pada tank dengan rapat.
“Setelah satu minggu sampai satu bulan sebenarnya sudah bisa dipanen, cuma warnanya belum bisa gelap dan rasanya kurang enak,” Jelasnya.
Ideal pengeraman mengkudu dikatakan lebih dari enam bulan hingga satu tahun sehingga mendapatkan hasil wine yang maksimal.
Sementara pemasaran wine olahannya hanya seputar wilayah Denpasar.
“Jual ke teman-teman, ke saudara, itu yang beli. Ada beberapa juga pegawai Bank yang di tohpati yang langganan, karena katanya cocok untuk menurunkan tensinya,” Ujarnya.
Usaha yang digeluti sejak 2011 ini diakui sangat membantu perekonomian keluarganya di situasi saat ini.
Untuk satu botol ukuran besar dijual Rp 75 ribu, sedangkan untuk botol kecil dihargai Rp 35 ribu.
“Sekali panen dari 15 Kilo mengkudu kira-kira dapat 3 liter wine mengkudu. Omzet rata-rata perbulan mungkin 1 jutaan,” Katanya.
Sebagai pelaku UMKM, Ariana menemukan kendala dalam mengembangkan produksi wine yakni pada keterbatasan modal dan pemasaran.
“Banyak sekali sekarang ada grup UMKM terus ada program-program dari Pemerintah tapi pada intinya tidak sampai menyentuh ke dasar sekali contoh perijinan belum selesai juga. Dari BPOM itu juga masih berat untuk mengurusnya,” Terangnya.
Menurutnya belum banyak peminat dari fermentasi buah mengkudu ini, sehingga perlunya edukasi ke masyarakat yang berkelanjutan.
“Mengedukasi ini perlu dibantu oleh media sekarang ini, kalau saya pakai sosial media belum cukuplah, padahal ini sangat luar biasa dan murah. Ini yang perlu kita rubah pola pikir masyarakat Bali yang saat ini,” Ujarnya.
Sepengetahuan Ariana, buah mengkudu dimanfaatkan banyak orang untuk kesehatan dalam mencegah penyakit asam urat, menurunkan tensi, melebarkan pembuluh darah, menyehatkan jantung, kolesterol, diabetes dan lainnya. (kbh1)
https://youtu.be/5JNFv86frC8